Saham LG Energy Solution ditutup di level 415.500 won (Rp4,7 juta) pada Rabu (17/12/2025), melemah 0,6 persen setelah sehari sebelumnya sempat anjlok hingga 6 persen akibat kabar pembatalan kontrak dengan Ford. Kontrak tersebut merupakan yang terbesar di antara enam pesanan yang diterima Saham LG Energy Solution di kawasan Eropa selama 18 bulan terakhir, dan bertujuan untuk meningkatkan tingkat utilisasi pabriknya di Polandia.
Pembatalan ini diperkirakan akan berdampak pada penurunan pendapatan Saham LG Energy Solution setelah 2027, mengingat baterai untuk kontrak tersebut diproduksi di fasilitas perusahaan di Wrocław yang menyuplai pasar Eropa. Selain itu, perlambatan penjualan kendaraan listrik di AS dan Eropa diprediksi akan berlanjut hingga paruh pertama 2026, menambah tekanan terhadap industri baterai dan kendaraan listrik secara keseluruhan.
“Masalah ini menyangkut keputusan mitra dagang untuk menghentikan produksi model EV tertentu karena perubahan kebijakan terkini dan pergeseran prakiraan permintaan EV,” sebut LG Energy Solution dalam laporan regulasinya, dilansir Korea JoongAng Daily.