Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ford Investasi Rp6,1 Triliun di India, Abaikan Peringatan Trump

ford
Ford (Unsplash.com/Haberdoedas)
Intinya sih...
  • Ford Motor Co berencana investasi Rp6,1 triliun di India untuk memproduksi mesin baru dengan kapasitas lebih dari 200 ribu unit per tahun.
  • Keputusan Ford bertentangan dengan kebijakan Donald Trump yang mendorong produksi kembali di AS, tetapi Ford fokus pada efisiensi dan akses pasar ekspor global.
  • Pabrik Maraimalai Nagar di Tamil Nadu akan dihidupkan kembali sebagai pusat manufaktur komponen kendaraan berperforma tinggi untuk pasar ekspor.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ford Motor Co mengumumkan rencana investasi sekitar 370 juta dolar Amerika Serikat (AS), setara Rp6,1 triliun di India. Investasi ini ditujukan untuk memproduksi mesin-mesin baru di pabrik yang terletak di Maraimalai Nagar, Tamil Nadu, yang akan dihidupkan kembali setelah ditutup selama empat tahun terakhir.

Keputusan Ford ini dinilai mengejutkan karena berlawanan dengan kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang menggencarkan dorongan produksi kembali di AS. Ford juga akan memproduksi mesin dengan kapasitas lebih dari 200 ribu unit per tahun di fasilitas tersebut, dengan fokus pasar ekspor yang tidak termasuk AS.

1. Rencana investasi Ford senilai Rp6,1 triliun di India

Logo Ford. (unsplash.com/cameramandan83)
Logo Ford. (unsplash.com/cameramandan83)

Ford Motor Co berencana menginvestasikan sekitar 370 juta dolar AS untuk meningkatkan fasilitas produksi mesin di pabrik Maraimalai Nagar, Tamil Nadu. Investasi ini bertujuan mengubah fasilitas yang sebelumnya ditutup menjadi pusat produksi mesin kelas atas untuk pasar ekspor dengan kapasitas tahunan lebih dari 200 ribu unit.

"Ford memutuskan untuk melanjutkan investasi ini sebagai bagian dari strategi global mereka, menandakan keyakinan yang kuat terhadap potensi pasar dan manufaktur di India," kata seorang sumber yang mengetahui rencana ini, dilansir Yahoo Finance.

Sejak 2021, Ford berhenti memproduksi mobil di India karena kompetisi pasar yang berat dan tidak ada keuntungan. Namun, dengan investasi baru ini, Ford berusaha memanfaatkan pasar global melalui basis manufaktur India, sekaligus menghidupkan kembali pabrik yang tutup selama empat tahun terakhir.

2. Strategi Ford berbeda dengan kebijakan Donald Trump

WhatsApp Image 2025-09-23 at 9.32.43 PM.jpeg
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sedang menyampaikan pidatonya di General Assembly Hall, New York, Selasa (23/9/2025). (YouTube/IDN Times)

Meskipun kebijakan Presiden Donald Trump menekankan pengembalian manufaktur ke AS, Ford justru fokus memperkuat pabrik di India. Pada 2025, Trump memberlakukan tarif setinggi 50 persen atas impor dari India dalam upaya mendorong produksi domestik AS. Namun, Ford tetap memilih mengembangkan fasilitas produksi di India demi efisiensi dan akses pasar ekspor global.

"Langkah Ford ini menunjukkan bahwa perusahaan mengutamakan strategi global dan keunggulan biaya ketimbang tekanan politik untuk memprioritaskan produksi domestik AS," kata seorang narasumber, dilansir Economic Times.

Keputusan ini juga bertepatan dengan ketegangan perdagangan yang meningkat antara AS dan India, termasuk kritik Trump terhadap pembelian minyak Rusia oleh India.

3. Persiapan dan prospek pabrik Ford di Tamil Nadu

Mobil Ford (Pexels/Julissa Helmuth)
Mobil Ford (Pexels/Julissa Helmuth)

Persiapan untuk menghidupkan kembali pabrik Maraimalai Nagar di Tamil Nadu sudah mulai dilakukan sejak awal tahun 2025. Pada April 2025, pejabat pemerintah Tamil Nadu mengungkapkan bahwa Ford sedang menyiapkan fasilitas untuk fokus pada produksi mesin dan komponen untuk pasar ekspor.

Target Ford adalah mengubah pabrik ini menjadi pusat manufaktur komponen kendaraan berperforma tinggi yang tidak menarget pasar domestik AS, melainkan negara lain yang belum diumumkan. Perusahaan diharapkan segera mengumumkan detail resmi terkait tujuan ekspor dan jadwal produksi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Presiden Korea Singgung Proyek KF-21, Prabowo: Nego Tergantung Harga

01 Nov 2025, 15:40 WIBBusiness