Ilustrasi penyelidikan polisi (IDN Times/Arief Rahmat)
Investigasi Otoritas Gangmaster dan Penyalahgunaan Tenaga Kerja (GLAA) pun telah dibuka bulan lalu. Investigasi tersebut difokuskan pada tuduhan atas pemungutan biaya ilegal di Indonesia.
Sejalan dengan itu, Dixon mengatakan, Haygrove sangat prihatin mendengar dugaan permasalahan keuangan yang dihadapi oleh para pekerja Indonesia, khususnya jika satu atau lebih dari mereka membayar perekrut ilegal di Indonesia. Dixon pun mengakui Haygrove sepenuhnya mendukung investigasi GLAA.
The Guardian mengungkap, banyak TKI datang ke Inggris dengan utang hingga 5.000 poundsterling atau Rp104,77 kepada broker asing tak berizin pada 2022. Utang tersebut ditujukan kepada pihak ketiga, dan AG, agen Inggris yang secara resmi merekrut mereka dan kini kehilangan izinnya sebagai sponsor pekerja musiman.
Sejak saat itu, Indonesia dianggap sebagai negara yang berisiko untuk merekrut tenaga kerja, tetapi jalur tersebut dibuka kembali tahun ini oleh perekrut baru dari Inggris, Agri-HR. Perusahaan ini bekerja sama dengan agen Indonesia, PT Mardel Anugerah, yang juga memperoleh lisensi untuk merekrut TKI ke Inggris dan didukung oleh kedutaan besar Indonesia.
Namun, para pekerja menuduh Forkom yang mengatakan bisa membawa mereka ke Inggris lebih cepat. Forkom sendiri merupakan pihak ketiga di Indonesia dengan klaim sebagai pusat komunikasi bagi warga Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri, merekrut pekerja, dan mengenakan biaya. Adapun merekrut tanpa lisensi adalah tindakan ilegal menurut hukum Inggris dan Indonesia.
“Mendengar tuduhan ini, Agri-HR segera menghubungi GLAA dengan permintaan untuk menyelidiki klaim ini. GLAA mewawancarai beberapa pekerja pada hari yang sama dan melanjutkan penyelidikan mereka. Wawancara lebih lanjut terhadap pekerja telah dilakukan dan dijadwalkan," kata Agri-HR.