Jakarta, IDN Times - Kini, angkatan kerja sudah mulai didominasi oleh Gen Z. Untuk itu, mengetahui cara kerja yang sesuai dengan Gen Z pun, penting agar potensi generasi ini bisa disesuaikan di tempat kerja.
"Kalau gue liat Gen Z, mereka itu harus dikasih kerjaan atau field yang memang sesuai dengan interest. Tapi, ini juga yang jadi kelebihan dan kekurangan Gen Z," ujar Jeffry Jouw saat sesinya di Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2024 (22/10/2024).
Dengan interest yang sesuai, menurutnya Gen Z pun memiliki potensi luas jika sesuai dengan pekerjaan yang diberikan. Namun, hal ini juga jadi kelemahan Gen Z. Meskipun memiliki insting yang besar terkait dengan interest, generasi ini masih kekurangan validasi data untuk mendasari hal-hal logis terkait dunia profesional.
"Gen Z punya insting yang besar, tapi kita juga harus mengarahkan mereka melalui data yang sesuai. Sesimpel ngasih tahu mereka selera lagu yang paling banyak didengerin, mereka pasti ngerti kenapa gak semuanya harus ngikutin apa yang mereka mau," ungkapnya.
Menurutnya, ini pun bisa jadi pelajaran bagi Gen Z untuk gak hanya mengandalkan insting, tapi juga data. Dengan data yang dimiliki, Gen Z pun bisa lebih memiliki argumen yang lebih kuat di tempat kerja.
IDN menggelar Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema Catalyst of Change, IMGS 2024 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.
IMGS 2024 diadakan di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, pada 22-23 Oktober 2024. Dalam IMGS 2024, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2025.
Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix sebagai Research Partner. Melalui survei ini, IDN menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z Indonesia.