Jakarta, IDN Times - Managing Director Utomo SolaRUV, Anthony Utomo mengungkapkan harga modul surya produksi Indonesia saat ini relatif lebih mahal dibandingkan dengan produk impor dari negara lain.
"Saat ini, harga modul surya lokal 30 hingga 45 persen lebih tinggi dibandingkan modul surya impor," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (15/11/2024).
Oleh karena itu, dia menekankan perlunya pengembangan rantai pasok manufaktur energi surya di Indonesia untuk mencapai target pembangunan infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) di sektor ketenagalistrikan.
Langkah tersebut diharapkan dapat menjadikan energi terbarukan lebih kompetitif dan terjangkau, serta mendukung ketahanan energi yang berkelanjutan.