Jakarta, IDN Times - Seruan boikot terhadap produk-produk Amerika Serikat (AS) semakin menguat di India setelah Presiden Donald Trump mengenakan tarif punitif hingga 50 persen terhadap barang-barang dari India. Gerakan ini dipicu oleh sentimen anti-Amerika yang dibangkitkan para eksekutif bisnis dan pendukung Perdana Menteri Narendra Modi.
Dari perusahaan raksasa seperti McDonald's, Coca-Cola, Amazon, hingga Apple, berbagai multinasional AS menghadapi tekanan boikot di negara dengan populasi terbesar dunia ini. India merupakan pasar kunci bagi brand-brand AS yang telah berkembang pesat untuk menargetkan basis konsumen yang terus bertumbuh.