India Tunda Beli Pesawat Boeing karena Kena Tarif Trump 50 Persen?

- India dilaporkan menangguhkan kontrak pembelian enam pesawat militer Boeing setelah kena tarif sebesar 50 persen dari Amerika Serikat (AS)
- Hubungan pertahanan AS-India tidak terganggu meskipun adanya permasalahan tarif
Jakarta, IDN Times - India dilaporkan memutuskan untuk menangguhkan kontrak pembelian enam pesawat militer Boeing setelah kena tarif sebesar 50 persen dari Amerika Serikat (AS) pada Jumat (8/8/2025).
Perjanjian pengadaan pesawat Boeing P-81 Poseidon ini sudah disepakati kedua negara pada 2021 ini awalnya sebesar 2,42 miliar dolar AS (Rp39,3 triliun). Namun, harga pesawat itu naik jadi 3,6 miliar dolar AS (Rp58,5 triliun) imbas ketetapan tarif.
Kenaikan harga pesawat maritim tersebut baik imbas rantai pasokan pesawat Boeing. Ketika pesawat tersebut diimpor dari AS ke India maka harganya akan naik setelah menjadi produk akhir.
1. Kemhan India tepis berita penundaan pengadaan senjata dari AS
Kementerian Pertahanan (Kemhan) India menampik pernyataan sejumlah berita yang menyebut penundaan pengadaan pesawat militer dan senjata dari AS.
“Berita soal penangguhan dialog soal pembelian senjata dan pesawat dari AS tidak benar dan dibuat-buat. Ini menjelaskan bahwa terdapat sejumlah kasus pengadaan yang masih dilanjutkan,” ungkapnya, dikutip dari Financial Express.
Sesuai dalam kontrak itu, pesawat P-81 ini berfungsi untuk menambah pesawat pengintai yang sudah ada. Pengadaan ini diharapkan dapat menambah jadi 12 armada.
2. Tidak ganggu hubungan pertahanan AS-India

Kerja sama pertahanan AS dan India menguat dalam beberapa tahun terakhir imbas perseteruan dengan China. Penguatan hubungan keduanya ditandai pada pemerintahan Presiden AS, Donald Trump pada periode pertama.
Selain dari AS, India juga menjadi pengimpor senjata dari Rusia. Namun, negara Asia Selatan ini juga membeli senjata dari Prancis dan Israel setelah pengurangan kapasitas ekspor Rusia usai pecahnya perang di Ukraina, dilansir dari The Tribune Express.
Meskipun adanya permasalahan tarif ini, hubungan pertahanan termasuk pembagian informasi intelijen dan latihan militer gabungan antara AS dan India tidak terganggu. India juga terbuka untuk mengurangi impor minyak dari Rusia jika dapat mendapat pasokan dari negara lain.
3. Air India kembalikan pesawat Boeing 787-8 untuk dimodifikasi
CEO Air India, Campbell Wilson mengatakan, Air India sudah mengembalikan pesawat Boeing 787-8 ke AS untuk menjalani modifikasi penuh di bagian kabin. Pesawat itu kemungkinan akan selesai dimodifikasi pada Desember 2025.
Modifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan fitur di kursi kelas bisnis dan ekonomi. Pembaruan fitur ini terutama terletak pada hiburan di dalam pesawat, dapur pesawat, dan desain ulang kamar mandi untuk meningkatkan pengalaman di rute internasional, dilansir dari CNBC.
Selama ini, Air India kerap mendapat kritikan dari para penumpang terutama akibat buruknya pelayanan, terutama kurangnya kebersihan kabin, kerusakan sistem, dan kursi yang rusak.