Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Debat Cawapres perdana pada Jumat (22/12/2023). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Calon wakill presiden (cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan program hilirisasi di pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo berhasil mengerek nilai ekspor nikel.

Hilirisasi digeber usai pemerintah melarang ekspor bijih nikel sejak tahun 2020 hingga saat ini.

“Nikel, sebelum ada hilirisasi kita ekspor 3 miliar dolar AS. Sekarang setelah hilirisasi bisa menjadi 33 miliar dolar AS,” kata Gibran dalam Debat Calon Wakil Presiden 2024, Jumat (22/12/2023).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor bijih nikel pada tahun 2019 atau sebelum larangan ekspor terbit ialah 1,09 miliar dolar AS. Kemudian, ekspor ferro nikel Rp2,59 miliar dolar AS, serta nikel dan barang daripadanya 813 juta dolar AS.

Pada 2020, nilai ekspor ferro nikel mencapai 4,74 miliar dolar AS, nikel dan barang daripadanya 808 juta dolar AS. Lalu, pada 2021, nilai ekspor ferro nikel mencapai 7,09 miliar dolar AS, serta nikel dan barang daripadanya 1,28 miliar dolar AS.

Kemudian, pada 2022 nilai ekspor ferro nikel mencapai 13,62 miliar dolar AS, serta nikel dan barang daripadanya 5,98 miliar dolar AS.

Dari data di atas, terlihat nilai ekspor ferro nikel pada 2022 naik 423,8 persen dibandingkan 2019 atau sebelum larangan ekspor nikel diterbitkan. Lalu, nilai ekspor nikel dan barang daripadanya naik 635 persen dibandingkan 2019.

Pada 15 Agustus 2023 lalu, Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan program hilirisasi mengerek ekspor nikel hingga naik 5 kali lipat.

Editorial Team