Google Habiskan Rp98 Triliun untuk Perluas Kantor dan Pusat Data

Google berencana membuka kantor baru di Seattle, Houston dan Mississippi. Langkah ekspansi Google itu bertolak belakang dengan apa yang dilakukan Alphabet, perusahaan induknya.

Alphabet telah menghentikan pengeluarannya untuk real estate tahun lalu akibat adanya pandemik. Pengeluaran untuk real estate juga disetop karena pada kuartal kedua tahun lalu Google mencatatkan penurunan pendapatan tahun-ke-tahun (year-on-year/YoY) pertamanya.

Perluasan pusat data itu terjadi karena Google secara agresif mengembangkan bisnis cloudnya. Perusahaan mengeluarkan hasil operasi untuk bisnis itu dalam laporan pendapatan terakhirnya, dan mengungkapkan bahwa mereka kehilangan 5,61 miliar dolar AS dari pendapatan 13,06 miliar dolar tahun lalu.

CEO Google Cloud Thomas Kurian memberi tahu investor bulan lalu bahwa dia fokus pada pertumbuhan bisnis sekarang, dengan fokus pada profitabilitas di masa mendatang.

Upaya memperluas kantor ini dilakukan setelah Google mengumumkan rencana untuk membawa kembali pegawainya untuk bekerja di kantor mulai musim gugur. Pichai sebelumnya juga mengatakan Google tidak akan menerapkan rencana kerja jarak jauh secara permanen.

Ia berharap sebagian besar karyawan akan bekerja dari kantor setidaknya tiga hari seminggu mulai September mendatang. Ia juga mengatakan akan merekrut ribuan orang sebagai bagian dari ekspansi. Perekrutan akan terjadi di kantor Google di Atlanta, Washington, D.C., Chicago dan New York.

“Ini akan membantu menghadirkan lebih banyak pekerjaan dan investasi ke berbagai komunitas sebagai bagian dari komitmen kesetaraan rasial yang kami umumkan sebelumnya,” kata Pichai

Pichai juga menambahkan bahwa 2020 adalah tahun terbesarnya untuk mempekerjakan karyawan kulit Hitam dan Latinx (Amerika Latin) di AS.