Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Andreas Bayu Aji membantah pasokan obat untuk pasien COVID-19 di Indonesia hilang sehingga menyebabkan kelangkaan. Menurutnya, kelangkaan terjadi karena pasokan obat memang terbatas.
Dia mengatakan lonjakan COVID-19 menyebabkan permintaan obat naik 5 kali lipat. Sedangkan, para produsen obat tak menyangka permintaan bisa meningkat drastis.
"Terkait dengan obat ini bukan hilang, ini masalah supply demand. Kita tidak ada yang pernah bisa memprediksi bahwa ada peningkatan hampir 5 kali lipat. Ketika di awal Juni COVID-19 meningkat, otomatis permintaan obat meningkat," kata Andreas dalam konferensi pers virtual, Rabu (21/7/2021).