Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan candaan terkait kesalahan prediksi data asumsi makro ekonomi 2025 yang dilakukan oleh jajarannya di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dalam konferensi pers APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Purbaya menyindir Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Febrio Kacaribu karena terdapat dua kesalahan utama dalam proyeksi yang dibuatnya.
Kesalahan pertama ditemukan ketika Menkeu Purbaya membandingkan realisasi imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun yang tercatat sebesar 6,09 persen (end of period) dengan asumsi dalam APBN 2025 yang mematok yield sebesar 7 persen.
"Lebih rendah dibandingkan dengan asumsi APBN yang sebesar 7 persen. Kalau begini, salah asumsinya, ya? Masa miss-nya sampai 1 persen? Kita memang untung, tapi dia (Febrio) berarti kerjanya kurang bagus, melakukan prediksi yang salah," ucap Purbaya.