Reynold Wijaya Co-founder & CEO Modalku pada sesi "New Equilibrium of Business" di acara FIS 2023. (IDN Times/Herka Yanis)
Lebih lanjut, Co-founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya menjelaskan bahwa strategi untuk menghadapi resesi imbas pandemi COVID-19, para pelaku bisnis juga perlu untuk berpikiran visioner dan secara gesit dalam membangun startupnya agar tetap bangkit dimasa krisis pandemi.
“Pada saat itu, kami adalah salah satu yang berpikiran bahwa COVID-19 akan menjadi wabah yang membawa dampak cukup serius bagi masyarakat Indonesia. Kami akhirnya menerapkan strategi efisiensi dan short term lending, sehingga modal kami dapat terkumpul dengan cepat,” jelas Reynold.
Selain itu, Reynold menekankan pentingnya bisnis yang profitable, sehingga bisnis tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan dan terus membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Sementara itu, untuk sesi selanjutnya yang bertajuk ‘Social Media Trends 2023: What to Focus On’’ juga dibahas mengenai tren media sosial di tahun ini serta bagaimana para pelaku bisnis dan brand memaksimalkan potensi media sosial untuk kebutuhannya.
CMO Tokopedia, Kevin Mintaraga menjelaskan bahwa sosial media berperan sangat penting di ranah e-commerce karena social media presence mempengaruhi keputusan berbelanja konsumen di e-commerce, bahkan meski pandemi sudah mereda saat ini.
"Agar sosial media dapat memaksimalkan penjualan di e-commerce, diperlukan kolaborasi antara platform sosial media dan e-commerce,"tegasnya.
CEO Meta Indonesia, Pieter Lydian menjelaskan bahwa platrofrm sosial media seperti Meta dan e-commerce pun bersama-sama mengeksekusi strategi dan mengembangkan inovasi untuk membantu para pelaku bisnis.
“Customer is the king. Sehingga, merchant pun berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal yang terpenting adalah berfokus pada aspek yang paling membawa dampak positif sambil terus meningkatkan aspek lainnya,” ungkap Pieter Lydian.