Kinerja Positif Ekspor RI Tunjang Pertumbuhan Ekonomi Mei 2022

Tren positif ekspor harus dijaga

Jakarta, IDN Times - Ekonomi Indonesia dalam dua kuartal terakhir diklaim tumbuh positif di sekitar 5 persen. Catatan itu diklaim positif di tengah bayang-bayang kenaikan kasus COVID-19. 

"Kita lihat neraca perdagangan juga secara terus menerus surplus ya 35,34 miliar dolar AS. Untuk bulan Mei ini meskipun kita sempat tahan ekspor CPO ya tetap surplus di angka 19,79 miliar dolar AS. Sehingga, dengan demikian ekonomi Mei tetap tumbuh sebanyak 27 persen," kata Airlangga di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2022).

Baca Juga: Neraca Perdagangan RI Surplus Lagi US$2,9 Miliar

1. Tren positif ekspor harus terus dijaga

Kinerja Positif Ekspor RI Tunjang Pertumbuhan Ekonomi Mei 2022Ilustrasi ekspor (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Dikatakan Airlangga, tren positif ekspor harus terus dijaga. Pasalnya, tren positif ekspor langsung berdampak terhadap performa pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Terlebih, Indonesia bakal dihadapkan dengan agenda presidensi G20.

"Dalam rangka G20 Presiden mengamanatkan 3 isu utama.Yakni, isu arsitektur kesehatan, transformasi digital termasuk di bidang pangan. Dari farm (kebun atau sawah) bisa sampai ke meja. Sampai isu reuse, recycle, reduce jadi dari apa yang ada di atas meja dimasukkan lagi ke tanah. Yang organik jadi pupuk dan non-organik di recycle lagi," ujar Airlangga.

2. Isu pangan, energi, dan krisis keuangan jadi perhatian dalam G20

Kinerja Positif Ekspor RI Tunjang Pertumbuhan Ekonomi Mei 2022Ilustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Airlangga menambahkan, Indonesia juga diminta untuk memimpin agenda Global Crisis Response Group (GCRG) dengan sejumlah isu yang dibahas antara lain isu pangan, energi, dan krisis keuangan global.

"Khusus untuk sektor pangan ini sudah 24 negara melarang ekspor, namun 7 sudah melakukan relaksasi lagi. Sehingga, dari itu masih ada 17 negara yang masih menahan ekspor mulai dari gandum, ayam, dan berbagai produk hortikultura lain termasuk pupuk," kata Airlangga.

Baca Juga: Jokowi Ngaku Sempat Dikejar-kejar 5 Negara saat Stop Ekspor Batu Bara

3. Indonesia diharapkan mampu mencukupi ketersediaan pangan dalam negeri

Kinerja Positif Ekspor RI Tunjang Pertumbuhan Ekonomi Mei 2022Tiga hari jelang Idulfitri 2021, ketersediaan dan harga pangan terpantau relatif aman dan terkendali. Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Risfaheri di Jakarta, Minggu (09/05/2021). (Dok. Kementan)

Indonesia, kata Airlangga, dihadapkan dengan upaya serius untuk memenuhinya ketersediaan pangan dalam negeri. Sejumlah strategi bisa dilakukan seperti mengamankan supply side, diversifikasi pangan, dan terakhir adalah efisiensi.

"Khusus diversifikasi pangan ini memang kita menjadi salah satu negara yang bergantung dengan beras, dan Alhamdulillah kita sudah 3 tahun tidak impor beras dan bahkan tahun ini dengan stok di akhir tahun bisa mencapai 7 juta bapak Presiden minta kita untuk ekspor 200 ribu ton," ucap Airlangga.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya