Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kerap dipandang sebelah mata dan menjadikan hambatan untuk bersaing secara global. Padahal jika dilihat, banyak sekali produk UMKM yang berkualitas.
Namun mengapa produk-produk berkualitas tersebut kurang mendapat perhatian masyarakat? Banyak faktor yang menentukan. Dan kelima poin di bawah ini bisa dijadikan pertimbangan para pemilik bisnis UMKM agar usahanya terus berkembang.
Memang tidak adil rasanya jika menilai sesuatu dari kemasannya saja. Namun, jika kamu dihadapkan pada banyak pilihan produk dengan kemasan biasa saja dan menarik, mana yang akan kamu pilih? Kemasan bisa diibaratkan cara orang berpakaian. Tidak masalah jika berpakaian seadanya. Namun, jika orang berpakaian sesuai dengan acara yang dihadiri tentu akan lebih menarik.
Masih banyak UMKM dengan produk yang berkualitas namun tidak didukung dengan pengemasan yang menarik. Mereka bisa berkaca pada produk serupa yang dijual di luar sana sebagai acuan.
Misalnya sebuah merek pakaian sama-sama menjual daster. Merek pertama mereka menggunakan kain yang pekerja pabriknya adalah masyarakat yang belum memiliki pekerjaan, satu lagi diproduksi massal atau bahkan impor. Tentu saja produk pertama jauh lebih memiliki nilai yang bisa dijual ke masyarakat.
Memang tidak semua konsumen peduli akan hal tersebut. Namun percayalah nilai lebih di atas akan membawa suatu merek lebih bermakna bagi masyarakat lainnya.
Jika pelanggan mempunyai fokus terhadap hal-hal humanis, tentu poin tersebut akan menjadi hal yang menarik dan bisa menjadikannya pelanggan tetap.
Siapa yang tidak bisa menyesuaikan dengan perkembangan akan tergerus oleh zaman. Sama halnya dengan UMKM. Jika mereka masih menganut cara berjualan tradisional, akan sulit untuk bersaing.
Di luar sana ada banyak calon pembeli potensial yang akan tertarik dengan produk UMKM. Jangan gara-gara cara mempromosikan kurang tepat, produk yang seharusnya bagus menjadi kurang diminati. Sudah saatnya pemilik bisnis UMKM merambah dunia digital, misalnya dengan memiliki akun e-commerce aktif.
Inovasi diperlukan oleh semua pemilik bisnis terhadap produknya. Misalnya diversifikasi produk atau promosi yang ditawarkan kepada konsumen. Jika pemilik bisnis hanya berjualan secara offline saja kemudian produknya membosankan, membuat customer malas untuk mengenal lebih jauh produk.
Promo yang menarik serta pengembangan produk yang dilakukan secara berkala bisa membuat pelanggan sebelumnya akan tertarik untuk mengetahui hal baru dari produk yang pernah dibelinya.
UMKM yang sehat tentu bisa mendukung bangkitnya perekonomian negara. Dengan menyerap tenaga kerja di sekitar lokasi produksi saja bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ditambah jika produk yang dijual berkualitas, diminati pelanggan, bahkan kuantitas penjualannya besar hingga ke manca negara, tentu akan memiliki pengaruh terhadap perekonomian di Indonesia.
Bayangkan jika semakin banyak UMKM dengan produk berkualitas, mampu membantu mengurangi pengangguran, dan turut serta menyokong lesunya perekonomian; tentu ekonomi yang baik akan semakin mudah dicapai.
Meskipun UMKM masih tergolong skala kecil, bukan berarti mereka tidak memiliki potensi yang besar ke depannya. Jika mereka hadir untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat, bukan hal mustahil kalau UMKM akan jadi pendorong bangkitnya perekonomian.