Daging Ayam dan Tiket Pesawat Picu Deflasi Agustus 2020

Terjadi penurunan harga di komoditas tersebut

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terjadi deflasi sebesar -0,05 persen pada Agustus 2020. Deflasi ini menjadi yang kedua kali secara berturut-turut, setelah sebelumnya Juli 2020 juga terjadi deflasi sebesar -0,10 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, deflasi ini berasal dari kelompok pengeluaran makanan minuman dan tembakau serta dari kelompok transportasi.

"Inflasi tertinggi Agustus 2020 terjadi untuk kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,02 persen," ujarnya dalam video conference, Selasa (1/9/2020).

Baca Juga: BPS Sebut Indikasi Ekonomi Jateng Membaik, Inflasi Juni 0,20 Persen 

1. Daging ayam ras hingga bawang picu deflasi

Daging Ayam dan Tiket Pesawat Picu Deflasi Agustus 2020IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Secara rinci, kelompok makanan, minuman, dan tembakau terjadi deflasi sebesar 0,86 persen, dengan sumbangannya terhadap inflasi sebesar 0,22 persen. Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil adalah daging ayam ras yang andilnya terhadap deflasi sebesar 0,09 persen, kemudian bawang merah sebesar 0,07 persen, tomat 0,02 persen, telur ayam ras dan beberapa buah-buahan dengan masing-masing andilnya 0,01 persen.

"Untuk ayam ras terjadi penurunan harga di 83 IHK. Penurunan tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 27 persen, dan Tanjung Selor 23 persen. Bawang merah terjadi penurunan di 90 kota IHK di mana terbesar di Tasikmalaya 32 persen dan Palangkaraya 30 persen. Sementara itu, kenaikan harga minyak goreng dan rokok kretek filter yang andilnya 0,01 persen," jelas Suhariyanto.

2, Penurunan tarif angkutan udara juga sumbang deflasi

Daging Ayam dan Tiket Pesawat Picu Deflasi Agustus 2020Ilustrasi Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia IDN Times/Yogie Fadila

Tidak hanya daging ayam ras, penurunan tarif tiket pesawat juga turut menyumbang deflasi Agustus 2020 sebesar 0,02 persen. Sementara itu, deflasi pada kelompok pengeluaran transportasi adalah sebesar 0,14 persen.

"Penurunan tarif angkutan udara terjadi di 25 kota IHK, di mana yang terbesar di Ternate turun 20 persen dan Sintang sebesar 17 persen," tutur dia.

3. Kenaikan biaya sekolah dan harga emas sumbang inflasi

Daging Ayam dan Tiket Pesawat Picu Deflasi Agustus 2020Emas. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Sementara itu, kelompok pengeluaran pendidikan menyumbang inflasi sebesar 0,57 persen dengan andil sebesar 0,03 persen. Inflasi yang terjadi pada kelompok pengeluaran pendidikan dipicu oleh kenaikan uang sekolah SD, SMA, dan perguruan tinggi yang andilnya terhadap inflasi 0,01 persen.

Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga terjadi inflasi pada Agustus 2020. Bahkan terjadi inflasi yang cukup besar pada kelompok pengeluaran tersebut, yakni sebesar 2,02 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,13 persen.

"Komoditas dominan adalah kenaikan harga emas perhiasan yang andilnya 0,12 persen. Kenaikan harga emas perhiasan terjadi di 90 kota IHK, di mana yang tertinggi di Pangkal Pinang 31 persen dan Palangka Raya 22 persen," ujarnya.

Baca Juga: BPS Catat Terjadi Deflasi -0,10 Persen pada Juli 2020

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya