Gurihnya Bisnis Petrokimia di RI Bikin Pertamina Kepincut

Peluang pasarnya capai Rp50 triliun

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina bakal mengembangkan area kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama di Kabupaten Tuban, Jawa Timur menjadi pusat industri petrokimia yang terintegrasi dengan kilang nasional. 

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan bahwa bisnis petrokimia sangat menjanjikan. Bahkan peluang pasar di Indonesia sekitar Rp 40 - 50 triliun per tahun. Selain itu, bisnis petrokimia mempunyai margin lebih tinggi dibanding BBM. 

"Pembangunan komplek industri Petrokimia akan lebih menjamin keberlanjutan bisnis perseroan, karena sesuai dengan tren bisnis masa depan," ujar Nicke dalam keterangan resminya, Sabtu (21/12). 

1. Pembangunan industri petrokimia lebih efisien bila diintegrasikan dengan kilang

Gurihnya Bisnis Petrokimia di RI Bikin Pertamina KepincutDOk.IDN Times/Istimewa

Nicke menambahkan, pembangunan industri petrokimia, juga akan lebih efisien karena dintegrasikan dengan kilang, sehingga produk samping petrokimia dapat dimanfaatkan kembali oleh kilang baik untuk bahan bakar kilang itu sendiri maupun dapat menjadi produk BBM.

"Infrastruktur penunjang dan utilitas dapat juga dimanfaatkan secara bersama-sama dengan menurunkan biaya energi hingga 10 persen dan biaya personel turun 10 persen sehingga biaya operasional turun sampai 15 persen," imbuh Nicke. 

Langkah mengintegrasikan kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) untuk pengembangan industri petrokomia dilakukan Pertamina dengan melakukan aksi korporasi pembelian saham seri B TubanPetro yang merupakan induk usaha TPPI, senilai Rp3,1 triliun, sehingga Pertamina saat ini menguasai saham mayoritas 51 persen. 

“Aksi korporasi ini dimaksudkan untuk mengembangkan industri petrokimia nasional yang nantinya akan memberikan dampak bagi pengembangan industri turunannya di tanah air,” terang Nicke. 

Baca Juga: Jokowi: Rp323 Triliun untuk Impor Petrokimia, Jengkelnya Kayak Apa!

2. Restrukturisasi Tuban Petro permudah Pertamina penuhi kebutuhan pasar

Gurihnya Bisnis Petrokimia di RI Bikin Pertamina KepincutIDN Times/Maulana

Nicke menjelaskan, restrukturisasi TubanPetro juga merupakan bagian dari kilang Pertamina yang mengutamakan aspek fleksibilitas (flexibility), di mana mode kilang bisa beralih baik mode petrokimia ataupun migas. Hal ini membuat produksi kilang dapat menyesuaikan dengan permintaan pada saat beroperasi.

Selain itu, dengan pasokan bahan baku yang terintegrasi antara satu kilang dengan kilang lainnya, diharapkan juga bisa meningkatkan efisiensi baik sisi pengeluaran operasional maupun pengeluaran modal, sehingga meraih keuntungan (profitability) yang maksimal. Dengan tingkat keuntungan yang maksimal, maka proyek-proyek kilang Pertamina mampu menjadi bisnis yang berkelanjutan (sustainability) ke depannya.

“Jadi jelas bahwa proyek kilang kami yang sedang berjalan akan menjadi bisnis yang berkelanjutan karena dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan didukung integrasi baik sesama kilang maupun infrastruktur Pertamina lainnya,” jelas dia.

Pertamina sendiri akan mengembangkan pembangunan pabrik baru serta melanjutkan pembangunan komplek olefin dan polyolefin di kawasan kilang TPPI di Tuban. Dengan pembangunan tersebut, maka TPPI akan menjadi komplek petrokimia yang terintegrasi menghasilkan produk-produk aromatik dan olefin. 

3. Pertamina bangun Kilang Tuban dengan investasi capai Rp224 triliun

Gurihnya Bisnis Petrokimia di RI Bikin Pertamina KepincutDok.IDN Times/Istimewa

Pada saat yang sama, melalui proyek RDMP dan GRR, Pertamina juga sedang membangun kilang Tuban dengan investasi US$16 miliar atau setara Rp224 triliun, yang nantinya akan memiliki fasilitas produksi petrokimia dengan produk polypropylene sebanyak 1.200 ktpa, paraxylene 1.300 ktpa dan polyethylene 750 ktpa. 

“Pembangunan industri petrokimia nasional akan turut memperkuat neraca perdagangan, menghemat devisa dan mengurangi impor bahan baku dan produk petrokimia,” ujarnya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: 5 Fakta Megaproyek Kilang Minyak Pertamina di Tuban Senilai Rp225 T

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya