Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Diprediksi Bertambah 1 Juta

Penambahan penduduk miskin diprediksi bisa lebih besar

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) bakal merilis realisasi angka kemiskinan 15 Juli 2020. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Mohammad Faisal memperkirakan bakal terjadi pertambahan kemiskinan sebanyak 1 juta orang.

"Biasanya itu setiap kali (penduduk miskin) berkurang sekitar 1 juta, mungkin ini bisa bertambah bisa sampai satu juta," kata Faisal kepada IDN Times, Selasa (14/7/2020).

1. Pertambahan penduduk miskin masih rendah karena belum kondisi puncak virus corona

Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Diprediksi Bertambah 1 JutaIlustrasi corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Faisal menuturkan bahwa penambahan yang rendah tersebut lantaran data kemiskinan yang dirilis BPS adalah per Maret 2020. Pada saat itu, virus corona belum berdampak signifikan terhadap kegiatan ekonomi di Indonesia.

"Bisa jadi yang dirilis besok yang tercatat sebelum wabah atau awal-awal wabah. Ada peningkatan tidak terlalu besar karena belum masuk peak," tutur dia. Adapun CORE Indonesia memproyeksikan bakal terjadi penambahan penduduk miskin sebesar 4-12 juta orang akibat dampak dari pandemik COVID-19.

Baca Juga: Ada COVID-19, Angka Kemiskinan di Indonesia Diprediksi Naik 12 Persen

2. Bansos tidak efektif tekan dampak virus corona terhadap penambahan kemiskinan

Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Diprediksi Bertambah 1 JutaIlustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Faisal menambahkan, bahwa program penyaluran bansos tak efektif untuk menekan angka kemiskinan. Menurutnya, realisasi penyaluran yang rendah serta tidak sasaran membuat insentif tersebut tidak terasa dampaknya.

Sebagai informasi, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp695 triliun untuk penanganan COVID-19. Dari jumlah tersebut, Rp203,9 triliun dialokasikan untuk perlindungan sosial.

Secara rinci, alokasi anggaran perlindungan sosial terdiri atas anggaran Program Keluarga Harapan Rp37,4 triliun, dana sembako Rp43,6 triliun, bantuan sosial Jabodetabek Rp6,8 triliun, bansos non-Jabodetabek Rp32,4 triliun, program Kartu Prakerja Rp20 triliun, diskon listrik Rp6,9 triliun, logistik, pangan dan sembako Rp25 triliun, dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa Rp31,8 triliun.

"Yang jelas (bansos) belum banyak dinikmati," tegasnya.

3. Kemiskinan Indonesia mulai menurun, namun berpotensi meningkat lagi

Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Diprediksi Bertambah 1 JutaIlustrasi warga terkena angka kemiskinan (IDN Times/Dokumen)

Dari data terakhir pada September 2019, angka kemiskinan di Indonesia mencapai 9,22 persen atau sebanyak 24,79 juta orang. Sementara, pemerintah punya target kemiskinan yang tergolong ekstrem bisa hilang sama sekali pada 2024

"Sangat mungkin double digit (secara persentase). Potensinya kalau kemarin kuartal II bisa sampai 13 persen," ucapnya.

Bank Dunia memprediksi akan terjadi penambahan 71 juta -100 juta orang miskin pada 2020, angka kemiskinan ekstrem (extreme poverty rate) naik dari 8,23 persen pada 2019, menjadi 8,82 persen pada 2020. Ini peningkatan kemiskinan global terburuk, setelah global financial crisis pada 1998.

Baca Juga: 5 Rekomendasi ke Pemerintah Cegah Lonjakan Kemiskinan akibat COVID-19

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya