Kemenhub Ajak Investor Ubah Wajah Terminal Indonesia yang Kumuh 

Total ada 128 terminal bus yang akan dibangun bertahap

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, masih banyak terminal bus di Indonesia saat ini yang kondisinya kumuh dan "dikuasai" sejumlah preman. Hal itu dinilai menjadi catatan negatif dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. 

"Saya coba melihat 1 tahun terakhir ini bagaimana kondisi terminal kita. Sebetulnya kita sebagai bagian bangsa Indonesia harusnya merasa malu. Kenapa terminal seperti itu kondisinya?" ujarnya dalam paparan di acara Investor Gathering di Merlyn Park Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (31/7).

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menggelar acaratersebut sebagai upaya mendorong partisipasi swasta dalam penyelenggaraan infrastruktur transportasi.

"Kalau saya tanya ke seseorang, terminal kita seperti apa sekarang? Pasti kumuh, kedua banyak preman, ketiga adalah semuanya tidak baik," lanjutnya. 

Oleh karena itu, Budi mengajak kepada investor swasta untuk ikut mengubah paradigma tersebut dengan membangun infrastruktur terminal bus menjadi lebih baik lagi.

"Saya kira ini sudah disampaikan Presiden soal visi Indonesia ke depan. Bahwa ke depan adanya perubahan paradigma dimana inovasi menyangkut model, cara dan nilai baru," tuturnya. 

Saat ini, ada 128 terminal bus di seluruh Indonesia yang akan dibangun secara bertahap. Namun, ada 40 yang dibangun prioritas. Sebanyak 20 terminal bus akan dibangun dengan swasta dan 20 lainnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

1. Mengelola keterbatasan anggaran dengan melibatkan swasta

Kemenhub Ajak Investor Ubah Wajah Terminal Indonesia yang Kumuh IDN Times/Aan Pranata

Lebih lanjut Budi mengatakan, upaya ini juga dilakukan dalam rangka mengoptimalkan anggaran Ditjen Perhubungan Darat yang terbatas. Dengan melibatkan swasta, Budi menilai keinginan untuk meningkatkan kualitas terminal bus dalam negeri bisa terwujud meski mengalami keterbatasan dalam anggaran.

"Pak Menhub (Budi Karya) mengatakan bahwa apa yang dilakukan adalah dalam rangka kita ingin melihat ingin lebih baik lagi dan dalam mengelola keterbatasan anggaran," kata dia.

Baca Juga: Terminal Bus di Medan Belum Direvitalisasi, Ternyata Ini Penyebabnya

2. Dimulai dari Terminal Tirtonadi, Solo

Kemenhub Ajak Investor Ubah Wajah Terminal Indonesia yang Kumuh ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Menurut Budi, upaya untuk mengajak investor dalam membangun serta mengelola terminal bus dimulai dari Terminal Tirtonadi di Solo, Jawa Tengah. Sayangnya, sudah dua kali lelang belum terjadi kesepakatan dengan pihak swasta. 

"Kita sudah memulai di Terminal Tirtonadi, Solo, untuk membuat bagaimana pedagang-pedagang disana bisa kita tingkatkan kapasitasnya dan itu bukan tanggung jawab kita saja," ungkapnya. 

3. Berharap ada investor tertarik

Kemenhub Ajak Investor Ubah Wajah Terminal Indonesia yang Kumuh Dirjen Hubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Budi Setyadi. IDN Times/Margith Damanik

Budi berharap paparan kepada investor dapat semakin meningkatkan minat mereka dalam mengelola terminal bus di dalam negeri.  "Dengan kami melakukan (paparan) ini mudah-mudahan dari 200-an calon investor ada yang nyangkut ke kita," imbuh dia.

Senada, Sekertaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono juga berharap banyak investor tertarik. Apalagi, dukungan pemerintah lewat berbagai kebijakan juga terus dilakukan. 

"Oleh karenanya kami mengharapkan rekan-rekan investor nanti bisa terlibat banyak di dalam pembangunan infra di Indonesia," tandasnya.

Baca Juga: Tingkatkan Konektivitas Jalur Darat, Kemenhub Perbaiki 38 Terminal

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya