Kota Banjar Panen Padi di Tengah Pandemik COVID-19

Petani diimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan

Jakarta, IDN Times - Kota Banjar panen padi di tengah pandemik COVID-19. Berdasarkan catatan, Kota Banjar berhasil memproduksi padi varietas mapan dengan produktivitas 84,9 kwintal per gkg per hektare.

Kepala BPP Kecamatan Banjar Kota Banjar, Rosidah mengatakan, di tengah upaya negara melawan pandemik COVID-19, para petani yang didampingi para penyuluh pertanian di lapangan tidak kehilangan semangat dan kegembiraan menyambut musim panen. Sebab, tanaman padi di beberapa kecamatan di Kota Banjar sudah memasuki masa panen.

“Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjar memiliki penyuluh THL TBPP sebanyak 4 orang, THL provinsi sebanyak 3 orang, PPL Swadaya 11 orang dan Penyuluh PNS sebanyak 14 orang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/9/2020).

Baca Juga: Terjadi Corona dan Kemarau, Kementan Amankan Stok Padi dengan Cara Ini

1. Kementan jamin ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia

Kota Banjar Panen Padi di Tengah Pandemik COVID-19Tanaman padi siap panen di wilayah Kabupaten Madiun. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, saat ini Kementerian Pertanian menjamin ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Dia menegaskan, masalah pangan adalah masalah yang sangat utama. Menurut dia, hidup matinya suatu bangsa terletak di ketersediaan pangan.

“Penyuluh juga tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani, agar proses budidaya lahan sampai masa panen dan prosesnya tetap dapat berjalan dengan baik,” ujar Dedi.

2. Mentan Syahrul imbau petani dan penyuluh tetap lakukan protokol kesehatan

Kota Banjar Panen Padi di Tengah Pandemik COVID-19Mentan, Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan kerja ke Poncokusumo, Kabupaten Malang. Dok/Humas Kementan

Lahan pertanian umumnya berada di zona hijau (aman). Sinar matahari yang berlimpah di lahan pertanian, membuat COVID-19 tidak aktif karena sinar matahari (ultraviolet). Peran penyuluh harus tetap berlangsung untuk mendampingi petani guna mewujudkan ketersediaan pangan secara nasional.

Sejalan dengan itu, Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo mengimbau SDM pertanian tetap bekerja di lahan pertanian dengan semangat, melaksanakan seruan pemerintah untuk menjaga jarak, menghindari kerumunan, sering cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, hingga rajin mengonsumsi produk empon-empon (herbal).

"COVID-19 tidak menjadi halangan untuk petani di Kecamatan Banjar panen padi dengan kualitas terbaik. Salah satu tujuan pembangunan pertanian adalah menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia, untuk itu kegiatan pertanian tidak boleh berhenti di tengah pademik global COVID-19," ucap Syahrul.

3. Kepala BBPKH ajak petani patuhi protokol kesehatan

Kota Banjar Panen Padi di Tengah Pandemik COVID-19Ilustrasi penggunaan masker (IDN Times/Arief Rahmat)

Senada dengan Mentan Syahrul, Kepala BBPKH Cinagara, Wisnu Wasisa Putra, mengingatkan petani dan penyuluh terus bekerja guna mengamankan pangan agar Indonesia bisa melewati tantangan penyebaran COVID-19. Tentunya dengan mengikuti protokol WHO (World Health Organization), dengan selalu mencuci tangan dan menjaga jarak pada saat melakukan panen.

"Pertanian merupakan garda terdepan dalam pencegahan COVID-19, karena berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan untuk masyarakat indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Waspada! Pandemik Ancam Ketahanan Pangan Negara karena 5 Hal Ini

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya