Layanan 5G Bisa Bikin Operator Panen Cuan

Penggunanya setiap tahun juga terus meningkat.

Jakarta, IDN Times - Potensi layanan digitalisasi teknologi 5G cukup menggiurkan. Hasil riset perusahaan digital global, Cisco, menyebut layanan 5G berpotensi meningkatkan pendapatan bagi para operator hingga US$1,8 miliar. 

"5G akan mengubah pengalaman orang menggunakan teknologi digital secara fundamental," kata Managing Director ASEAN Service Provider Sales Cisco, Dharmesh Malhotra, seperti dikutip dari Antara, Senin (7/10).

Baca Juga: Untuk Gaming, 5 Smartphone Terbaru 5G dengan Chipset Snapdragon 855

1. Potensi peningkatan jumlah pelanggan

Layanan 5G Bisa Bikin Operator Panen CuanIDN Times/Surya Aditya

Dharmesh mengatakan potensi peningkatan pendapatan operator sejalan dengan semakin terjangkaunya harga smartphone. Pertumbuhan penggunaan smartphone, bakal diikuti dengan peningkatan jumlah pelanggan. 

Hal itu diperkirakan bakal mendorong penetrasi pengguna internet di Indonesia pada 2025 mencapai 25-40 persen di kawasan 25-40 persen untuk kawasan Asia Tenggara dan 27 untuk di Indonesia. 

2. Komersialisasi pemanfaatan 5G

Layanan 5G Bisa Bikin Operator Panen CuanDok. 3 Indonesia

Selain itu, komersialisasi pemanfaatan teknologi 5G juga bisa di akselerasi. Dharmesh mengungkapkan bahwa saat ini semakin banyak perusahaan yang mendorong Revolusi Industri 4.0 melalui kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT) dan robotik. 

"Sudah ada contohnya hotel di Korea Selatan yang menggunakan robot teknologi 5G untuk menerima pesanan room service," ungkapnya.

3. Potensi ekonomi digital

Layanan 5G Bisa Bikin Operator Panen CuanIDN Times/Feny Maulia Agustin

Potensi industri e-commerce di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Dari data analisis Ernst & Young, dapat dilihat pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah air setiap tahun meningkat 40 persen. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia. 

Potensi itu membuat pemerintah ingin menempatkan Indonesia sebagai Negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Selain adanya E-commerce Roadmap, pemerintah menargetkan dapat menciptakan 1.000 technopreneurs baru pada 2020 dengan valuasi bisnis US$10 miliar.

Baca Juga: Provider 3 Indonesia Gelar Uji Coba 5G, Unduh Data sampai 1,2 Gbps

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya