Menanti Sentimen Stimulus AS, Rupiah Melemah di Kamis Pagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (3/12/2020) pagi bergerak stagnan pada pembukaan. Mata uang Garuda berada di level Rp14.125 per dolar AS. Pada pukul 09.53 WIB, rupiah bergerak melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.135 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) Kamis, mencatat nilai tukar rupiah sebesar Rp14.177 per dolar AS. Angka ini menguat dibanding hari sebelumnya yang sebesar Rp14.164 per dolar AS.
1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar dipengaruhi sentimen stimulus fiskal AS telah menekan dolar AS kemarin.
"Tapi hari ini kemungkinan pasar akan memperhatikan proses persetujuan stimulus tersebut yang mendapatkan pertentangan dari pihak Demokrat di parlemen," kata Ariston dikutip dari ANTARA, Kamis.
Menurut Ariston, penolakan tersebut bisa menahan pelemahan dolar AS hari ini terhadap nilai tukar lainnya. "Penguatan rupiah pun bisa tertahan hari ini," ujarnya.
Baca Juga: Data Ekonomi Mulai Pulih, Rupiah Ditutup Menguat!
2. Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada Rabu sore (2/12/2020)
Diberitakan sebelumnya, mata uang Garuda pada Rabu sore ditutup menguat seiring terjadinya perbaikan data ekonomi global di tengah pandemik yang masih melanda. Rupiah ditutup menguat 5 poin ke posisi Rp14.125 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.130 per dolar AS.
"Beberapa data ekonomi global seperti di China dan Australia terakhir ini bagus dan memicu risk appetite. Namun penularan COVID-19 di Indonesia masih terus meningkat," kata Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong seperti dikutip dari ANTARA.
3. Nilai tukar rupiah saat ini merupakan level yang dijaga Bank Indonesia
Lukisan menyampaikan bahwa nilai tukar rupiah yang ada saat ini merupakan level yang dijaga oleh BI selaku Bank Sentral.
"Namun memang mendekati di level 14.000 merupakan level yang ideal dan menjadi mandat BI untuk menjaga agar rupiah tidak menguat lebih jauh," ujarnya.
Baca Juga: Lupa Tukar Uang? 5 Daerah di Luar Negeri Ini Terima Uang Rupiah Lho