Menhub Usul Kereta Commuter dan MRT Punya Pembangkit Listrik Sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan agar PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan PT MRT Jakarta memiliki pembangkit sendiri. Hal itu dilakukan agar kedua transportasi massal tersebut bisa tetap beroperasi kendati gangguan listrik terjadi.
"Saya rekomendasi dari sejak saya di Jakpro, kalau kegiatan strategis seperti bandara, MRT, kereta listrik mesti punya pembangkit sendiri," ujarnya saat ditemui di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (5/8).
1. Butuh 250 MW untuk dua moda transportasi itu
Budi memperkirakan, kedua transportasi tersebut membutuhkan transmisi dengan daya sebesar 250 MW. Kapasitas tersebut dianggap sudah cukup agar transmisi siap menjadi cadangan saat listrik utama mengalami gangguan.
"Kalau dari perhitungan aja ya, MRT itu kira1 130 MW. Jadi kalau mau ditambahkan mungkin KCI sama besarnya jadi KCI jakarta Jabodetabek paling nggak 250 MW," tuturnya.
Baca Juga: Listrik Jakarta Padam, 4 Kereta Terjebak di Stasiun Bawah Tanah
2. KAI belum menjadi prioritas untuk dibuatkan pembangkit
Editor’s picks
Sementara itu, Menhub Budi menilai PT KAI (Persero) untuk sementara waktu tidak menjadi prioritas untuk diajukan usulan pembangunan pembangkit. Sebab, perjalanan KAI yang punya jarak tempuh jauh masih bisa dilakukan penundaan.
"Bisa dipikirkan, kalau di Jakarta lumpuh kaya gitu, kalau jarak jauh bisa sedikit menunda," ungkapnya.
3. Menhub Budi tegaskan prioritaskan MRT dan KCI terlebih dahulu
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini menegaskan, transportasi MRT dan kereta commuter bakal menjadi prioritas untuk diusulkan. Menurut dia, moda transportasi lainnya seperti bandara sudah punya antisipasi untuk penanganan masalah seperti pemadaman listrik.
"Saya pikir demikian, kalau (bandara) Soetta (Soekarno-Hatta) sudah punya genset. Kalau ini gak ada kan, jadi prioritas," ungkapnya.
4. Anggaran pembangunan
Perihal anggaran, pihaknya belum bisa memastikan secara langsung. Namun, menurut dia, nantinya bisa diupayakan lewat anggaran belanja modal perusahaan hingga tender ke swasta. "Bisa dari capex perusahaan sendiri atau orang lain juga bisa ditenderkan," ujar dia.
Baca Juga: Pengemudi Ojol Keluhkan Penurunan Penumpang Saat Listrik Mati