Menteri Luhut: Resesi Ekonomi Bukan Akhir Segalanya

Rakyat butuh makan pak

Jakarta, IDN Times - Pemerintah terus berjibaku mendorong perbaikan ekonomi pada kuartal III 2020. Harapannya, pertumbuhan ekonomi tidak minus dan resesi tidak terjadi, meski di banyak dunia mengalaminya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai, resesi ekonomi bukan menggambarkan Indonesia telah berakhir segalanya.

"Kalau itu (resesi) terjadi, bukan akhir dari segala-galanya," kata dia dalam sambutan acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang ditayangkan secara virtual, Minggu (30/8/2020).

1. Bila ekonomi Indonesia negatif lagi, Luhut minta semua pihak tidak menakut-nakuti

Menteri Luhut: Resesi Ekonomi Bukan Akhir SegalanyaMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok. Kemenko Marves)

Luhut meminta kepada semua pihak agar tidak menakut-nakuti masyarakat bila ekonomi Indonesia harus kembali mengalami minus pada kuartal III 2020. Menurut dia, saat ini fokus yang harus dilakukan adalah mendorong perbaikan ekonomi hingga September 2020.

"Kuncinya adalah kompak, bekerja sama, inovasi dan menjaga optimisme," ucap dia.

Baca Juga: Perlu Waspada! Ini Daftar Negara Tetangga RI yang Sudah Resesi

2. Bank Dunia apresiasi program Indonesia

Menteri Luhut: Resesi Ekonomi Bukan Akhir SegalanyaKantor Bank Dunia di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. (Google Street View)

Mantan Menkopolhukam itu mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dengan Bank Dunia terkait program-program yang dilakukan Indonesia dalam melakukan pemulihan ekonomi. Dalam diskusi tersebut, Luhut menyebut Bank Dunia mengapresiasi program yang dilakukan pemerintah Indonesia.

"Sepanjang kita bekerja dengan naik, ini track sudah benar, disiplin sudah benar, tidak pelru ketakutan berlebihan. Optimisme harus kita pelihatra," kata dia.

3. Indonesia di ambang resesi ekonomi

Menteri Luhut: Resesi Ekonomi Bukan Akhir SegalanyaIlustrasi Resesi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi atau minus sebesar 5,32 persen. Dengan realisasi tersebut, Indonesia selangkah lebih dekat menuju resesi ekonomi.

Resesi terjadi bila pertumbuhan ekonomi suatu negara mengalmai kontraksi selama enam bulan berturut-turut atau dua kuartal.

Baca Juga: Pemerintah Akhirnya Realistis Sadari Indonesia Jatuh ke Jurang Resesi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya