PLN Pastikan Listrik Tanpa Byarpet Selama KTT ASEAN ke-42

Jaringan transmisi dan distribusi listrik terus diperkuat

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) terus mengoptimalkan sistem kelistrikan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo yang juga akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 pada 9-11 Mei 2023.

PLN terus memperkuat jaringan transmisi dan distribusi listrik di Labuan Bajo guna memastikan pasokan listrik tanpa kedip atau zero down time (ZDT) selama pelaksanaan KTT ASEAN.

Baca Juga: Kenali Modus Baru Penipuan Atasnamakan PLN, Jangan Sampai Tertipu

1. Berbagai utilitas jaringan dibangun untuk dukung keandalan listrik di DPSP Labuan Bajo

PLN Pastikan Listrik Tanpa Byarpet Selama KTT ASEAN ke-42PLN Siapkan Listrik Andal Untuk KTT ASEAN di Labuan Bajo. (dok. PLN)

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN telah membangun berbagai utilitas jaringan di DPSP Labuan Bajo untuk menghadirkan listrik tanpa kedip.

"Langkah ini wujud komitmen PLN untuk menunjang Labuan Bajo yang merupakan kawasan destinasi pariwisata super prioritas dan akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN," ujar Darmawan dalam keterangannya, Rabu (3/5/2023).

2. Rehabilitasi jaringan distribusi sistem kelistrikan terus dilakukan untuk jaga keandalan listrik

PLN Pastikan Listrik Tanpa Byarpet Selama KTT ASEAN ke-42Petugas PLN memeriksa keandalan jaringan listrik. (dok. PLN)

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW NTT), I Gede Agung Sindu Putra mengatakan, saat ini Labuan Bajo dipasok dari Sistem Flores melalui jaringan transmisi 150 kiloVolt (kV) dan 70 kV dengan daya mampu pasok 99,18 megawatt (MW) dan beban puncak 84,43 MW.

PLN terus berupaya menjaga keandalan kelistrikan di Labuan Bajo dengan melakukan rehabilitasi jaringan distribusi pada sistem kelistrikan.

"Rehabilitasi jaringan distribusi dibagi menjadi beberapa tahap pekerjaan, seperti pekerjaan bongkar dan geser jaringan, pekerjaan bongkar tiang, dan pekerjaan penarikan jaringan distribusi saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM) 20 kV di kawasan super premium,” paparnya.

Saat ini, PLN sudah melakukan penataan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) menjadi SKTM, penggantian Gardu Distribusi Tiang menjadi Gardu Portal Ring Main Unit (RMU), dan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) menjadi Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR).

 

Baca Juga: PLN Petakan Strategi untuk Transisi Energi Indonesia 

3. PLN terus kembangkan EBT di NTT

PLN Pastikan Listrik Tanpa Byarpet Selama KTT ASEAN ke-42Ilustrasi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) milik PT. PLN (dok. PLN)

Selain itu, PLN juga akan terus mendukung program pemerintah dengan memenuhi kebutuhan tenaga listrik bagi puskesmas pada kecamatan yang terpencil di beberapa kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Di NTT khususnya Sistem Kelistrikan Flores, PLN terus melakukan pengembangan pembangkit Energi baru terbarukan (EBT) yaitu 30 Megawatt Peak (MWp) Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan baterai berkapasitas besar," pungkas Sindu.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya