Pengusaha Desak Pemerintah Tutup Dampak Virus Corona

Pemerintah perlu beri insentif ke sektor pariwisata

Jakarta, IDN Times - Wabah virus corona membuat sektor pariwisata Indonesia ikut terimbas. Penurunan jumlah wisatawan dari Tiongkok dan negara lainnya memberi kerugian pada bisnis perhotelan hingga UMKM.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia, Maulana Yusran mengatakan pemerintah harus mengambil kebijakan untuk menutup dampak kerugian tersebut. Apalagi, bisnis-bisnis tersebut mempekerjakan banyak karyawan. 

"Hotel miliki tenaga kerja banyak dan dampak turunannya besar. Masalah keuangan jadi masalah. Pemerintah mulai lakukan kegiatan rapat kementerian di daerah terdampak untuk antisipasi penurunan itu, tapi itu gak akan cukup juga," ujarnya di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (11/2). 

1. Pemerintah perlu beri insentif lewat sektor penerbangan

Pengusaha Desak Pemerintah Tutup Dampak Virus CoronaIlustrasi pesawat. IDN Times/Arief Rahmat

Saat Ini, ada tiga wilayah yang terdampak akibat virus corona, Bali, Kepulauan Riau hingga Manado. Wilayah-wilayah tersebut, kata Maulana, perlu diberi insentif, salah satunya dengan diskon tiket pesawat. 

"Kita juga harus berpikir NKRI 270 juta jumlah penduduk, ini harus dioptimalkan, 2019 pergerakan bisnis terhambat gara-gara harga tiket mahal, tahun ini ada titik terang karena ganti direksi (Garuda) dan ke depan bundling low season gimana tapi ada isu virus jadi hal lain yang harus kita selesaikan," ungkap dia. 

Baca Juga: Gegara Corona, Ekonomi RI Diprediksi Turun hingga 0,3 Persen

2. Kehadiran Tol Trans Jawa belum bisa sokong pariwisata

Pengusaha Desak Pemerintah Tutup Dampak Virus CoronaIlustrasi Jalan Tol Trans Jawa. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Lebih lanjut, kehadiran tol Trans Jawa diakuinya memberi pengalaman baru untuk sektor pariwisata. Namun, durasi tinggal di hotel maupun penginapan menjadi berkurang lantaran wisatawan butuh waktu lama dalam mengakses jalur darat. 

"Tol Trans Jawa operasional banyak new destination jadi sasaran target misalnya Jakarta-Bali, moda darat bisa 14 jam sekarang ke Bali dari Jakarta, tapi length of stay turun karena butuh waktu lama berangkat dan pulang, booking dadakan," jelas dia. 

3. Ekonomi RI diprediksi bakal turun gegara corona

Pengusaha Desak Pemerintah Tutup Dampak Virus Corona(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Wabah corona masih menghantui perekonomian Tiongkok. Hal itu diperkirakan bakal memberi dampak buruk bagi pertumbuhan ekonomi Tiongkok. 

"Kalau hitungan konsensus pengamat pengaruh ke pertumbuhan ekonomi Tiongkok bisa kena 1-2 persen itu tinggi sekali, 2 persen, kalau pertumbuhan 6 persen tinggal 4 persen," kata Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso di sebuah kawasan Jakarta, Rabu (12/2). 

Menurut Susi, penurunan itu bakal berdampak luar biasa bagi perekonomian dunia, khususnya untuk mitra dagang Indonesia. "Turun 2 persen dari GDP sebesar USD14,4 triliun itu pengaruhnya ke dunia luar biasa dan Tiongkok mitra dagang hampir sebagian besar negara di dunia," tambah dia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Wishnutama: Pariwisata Indonesia Rugi Rp38 Triliun akibat Virus Corona

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya