Utang Luar Negeri RI Mei Capai Rp5.405 Triliun

Utang tumbuh 7,4 persen year on year

Jakarta, IDN Times - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2019 mengalami peningkatan. ULN Indonesia pada akhir Mei 2019 tercatat sebesar US$386,1 miliar atau setara Rp5.405 triliun (kurs Rp14 ribu). Utang tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$189,3 miliar, serta utang swasta (termasuk BUMN) sebesar US$196,9 miliar.

ULN Indonesia tersebut tumbuh 7,4 persen year on year (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 8,8 persen (yoy). Demikian dikutin dari laman resmi Bank Indonesia (BI), Selasa (16/7).

1. Penyebab pertumbuhan utang

Utang Luar Negeri RI Mei Capai Rp5.405 Triliununsplash.com/Pepi Stojanovski

Kenaikan utang tersebut dipengaruhi oleh transaksi pembayaran neto ULN dan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS sehingga utang dalam Rupiah tercatat lebih rendah dalam denominasi dolar AS. Perlambatan pertumbuhan ULN juga bersumber dari ULN swasta, di tengah pertumbuhan ULN pemerintah yang tetap rendah.

Baca Juga: Mau Tau Berapa Utang Luar Negeri Indonesia Sekarang? Ini Datanya

2. Pertumbuhan ULN tetap rendah

Utang Luar Negeri RI Mei Capai Rp5.405 TriliunPexels/Pixabay

Kendati tumbuh meningkat, nilai nominal ULN pemerintah pada Mei 2019 menurun dibandingkan dengan posisi April 2019 yang mencapai US$186,7 miliar. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pembayaran neto pinjaman senilai US$0,5 miliar dan penurunan kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) oleh nonresiden senilai US$1,5 miliar. Keduanya dipengaruhi oleh faktor ketidakpastian di pasar keuangan global yang meningkat seiring dengan eskalasi ketegangan perdagangan.

3. Penggunaan utang

Utang Luar Negeri RI Mei Capai Rp5.405 TriliunIDN Times/Toni Kamajaya

Pengelolaan ULN pemerintah diprioritaskan untuk membiayai pembangunan, dengan porsi terbesar pada beberapa sektor produktif yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, yaitu sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (18,8 persen dari total ULN pemerintah), sektor konstruksi (16,4 persen), sektor jasa pendidikan (15,8 persen), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,1 persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (14,3 persen).

4. ULN swasta tumbuh melambat

Utang Luar Negeri RI Mei Capai Rp5.405 TriliunIDN Times/Humas Pemkab Kutim

Posisi ULN swasta pada akhir Mei 2019 tumbuh 11,3 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 14,7 persen (yoy). Hal itu terutama disebabkan oleh menurunnya posisi utang di sektor jasa keuangan dan asuransi.

Pada Mei 2019, ULN swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara (LGA), serta sektor pertambangan dan penggalian dengan total pangsa 75,2 persen terhadap total ULN swasta.

Baca Juga: Utang Luar Negeri April Naik Jadi US$389,3 M, Ini Penyebabnya

5. ULN Indonesia diklaim tetap sehat

Utang Luar Negeri RI Mei Capai Rp5.405 TriliunIDN Times/Auriga Agustina

Kondisi tersebut tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Mei 2019 sebesar 36,1 persen, relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 87,3 persen dari total ULN.

Baca Juga: Bahas Utang, Perwakilan Bank Dunia Temui Jokowi di Istana

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya