Jakarta, IDN Times – Jepang bersiap menghadapi gelombang kenaikan harga baru pada April 2025, dengan 4.225 produk makanan dan minuman mengalami penyesuaian harga. Ini menjadi lonjakan terbesar sejak Oktober 2023, semakin membebani anggaran rumah tangga di tengah tekanan inflasi.
Menurut Teikoku Databank, ini adalah bulan keempat berturut-turut di mana jumlah produk yang mengalami kenaikan harga terus meningkat dan untuk pertama kalinya dalam 1,5 tahun terakhir menembus angka 4 ribu. Sepanjang 2025, diperkirakan sekitar 20 ribu produk akan terdampak kenaikan harga, jauh lebih banyak dibandingkan 12.520 produk yang naik pada 2024.
Lonjakan ini terutama dipicu oleh membengkaknya biaya bahan baku, logistik, dan tenaga kerja. Berdasarkan survei terhadap 195 perusahaan industri makanan dan minuman, sebanyak 97,8 persen menyebutkan kenaikan harga bahan baku sebagai pemicu utama, sementara 81,8 persen mengaitkannya dengan tarif logistik dan 45,1 persen dengan beban upah pekerja.