Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jepang Berencana Evakuasi 120 Ribu Warga Okinawa Dekat Taiwan

Ilustrasi bendera Jepang. (twitter.com/iaeaorg)
Intinya sih...
  • Pemerintah Jepang merencanakan evakuasi 120 ribu orang dari pulau-pulau terpencil di prefektur Okinawa, dekat Taiwan, dalam situasi darurat.
  • Evakuasi akan dilakukan dengan menggunakan kapal pasukan bela diri, pesawat terbang swasta, dan kapal feri untuk mengangkut warga dan pengunjung ke delapan prefektur lainnya.
  • Rencana pemerintah juga menyerukan agar penduduk dievakuasi ke kota yang sama untuk mempertahankan komunitas lokal mereka. Peningkatan ketegangan antara Beijing dan Taipei menjadi alasan utama rencana evakuasi ini.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Jepang telah menyusun rencana untuk mengevakuasi 120 ribu orang dari pulau-pulau terpencil di prefektur barat daya Okinawa, yakni pulau-pulau dekat Taiwan, jika terjadi keadaan darurat. 

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan bahwa rencana tersebut dirancang untuk memperdalam diskusi mengenai evakuasi penduduk dengan asumsi adanya situasi, di mana serangan bersenjata diprediksi akan terjadi.

"Efektivitas upaya persiapan evakuasi berskala besar seperti itu telah ditingkatkan. Sebab, rencana tersebut menetapkan cara mengangkut para pengungsi, mengamankan akomodasi, dan mengirimkan makanan," kata Hayashi dalam konferensi pers pada Kamis (27/3/2025), dikutip dari Kyodo News.

1. Armada militer akan dikerahkan, guna mengangkut pengungsi

Kapal-kapal Pasukan Bela Diri dan Pasukan Penjaga Pantai Jepang, serta kapal feri dan pesawat terbang milik swasta akan digunakan mengangkut sekitar 110 ribu warga dan 10 ribu pengunjung dari Kepulauan Sakishima di Prefektur Okinawa ke delapan prefektur di bagian barat daya dan barat dalam waktu enam hari berdasarkan rencana tersebut.

Para pengungsi diperkirakan akan terlebih dahulu diangkut dengan kapal feri pribadi atau pesawat terbang ke sejumlah bandara dan pelabuhan di pulau utama barat daya Jepang, Kyushu, sebelum menuju ke tujuan evakuasi lainnya.

2. Jepang upayakan evakuasi warga ke tempat lebih aman dan jauh dari titik konflik

Ilustrasi peta Jepang. (pixabay.com/3476649)
Ilustrasi peta Jepang. (pixabay.com/3476649)

Dilansir NHK News, pemerintah Jepang berencana untuk mempelajari lebih lanjut langkah-langkah dukungan untuk penduduk lanjut usia dan pasien rawat inap, serta apa yang harus dilakukan jika evakuasi menjadi berkepanjangan. Pemerintah berharap dapat menyusun pedoman dasar pada tahun fiskal 2026.

Pemerintah mengatakan rencana itu tidak ditujukan pada skenario tertentu. Namun, semua pulau kecil di Jepang yang akan dievakuasi berada di dekat Taiwan, dengan Pulau Yonaguni yang hanya berjarak sekitar 100 km dari wilayah Taiwan.

Rencana pemerintah menyerukan agar semua penduduk dari satu distrik lokal dievakuasi ke kota yang sama, sehingga mereka dapat mempertahankan komunitas lokal mereka. Sebagai contoh, penduduk distrik di kota Yonaguni akan dievakuasi ke kota Saga atau kota Tosu. Penduduk pulau Hateruma di kota Taketomi akan ditampung di kota Omura, Prefektur Nagasaki.

3. Kekhawatiran Jepang atas konflik Taiwan-AS vs China

Ilustrasi bendera Taiwan. (unsplash.com/Roméo A.)

Dengan meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Taipei, menimbulkan tantangan keamanan serius bagi Tokyo, sekutu utama Amerika Serikat (AS) di Asia. Taiwan dipandang sebagai titik api militer, yang dapat menarik AS ke dalam konflik dengan China.

Dalam pedoman kebijakan jangka panjang Strategi Keamanan Nasional yang diperbarui pada 2022, pemerintah Jepang berjanji untuk merumuskan rencana guna mencapai evakuasi segera penduduk. Skema tersebut termasuk mereka yang berada di wilayah barat daya jauh sebelum terjadinya serangan bersenjata.

China dan Taiwan telah diperintah secara terpisah sejak mereka berpisah akibat perang saudara pada 1949.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us