Harga Minyak Dunia Diprediksi Bisa Tembus 150 Dolar AS per Barel

Jakarta, IDN Times - Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan memprediski harga minyak dunia bisa tembus hingga 150 dolar AS per barel pada tahun ini akibat perang antara Rusia dan Ukraina yang belum berkesudahan. Bahkan Mamit mengatakan kenaiakan harga minyak ini bisa berlangsung lama.
"Prediksi saya bisa sampai 150 dolar AS per barel. Namun, estimasi saya tidak mau sampai 150 dolar AS per barel karena ini sangat memukul pereonomian secara global termasuk Indonesia. Saya harap mudah-mudahan di angka 140 dolar AS per barel saja, jangan 150," kata Mamik saat dihubungi IDN Times, Minggu (6/3/2022).
1. Kenaikan harga minyak diperkirakan terus tinggi, meski perang sudah selesai
Mamin juga menyebut kenaikan harga minyak dunia ini akan berlangsung lama, bahkan ketika perang antara Rusia dan Ukraina sudah berakhir nantinya karena Rusia merupakan salah satu anggota OPEC+ di mana produksi gas dan minyak mereka sangat besar sehingga pasti mempengaruhi suplai minyak secara gobal dan suplai gas ke Uni Eropa.
"Ini masih cukup panjang, pun kalau nanti Rusia-Ukraina sudah damai, saya kira masih akan tetap tidak langsung buat harga minyak drop ya," ujarnya.
2. Sebab kenaikan harga minyak akan berlangsung lama
Menurut Mamin kenaikan harga minyak dunia berlangsung lama disebabkan oleh tiga hal. Pertama, pembangunan Rusia kembali usai perang. Menurut Mamit, Rusia tidak mungkin langsung bisa beraktivasi secara normal untuk industri gas dan minyak mereka.
Kedua, pembangunan infrastruktur Rusia yang mengalami kerusakan akibat perang dan penyebab terakhir adalah belum akan dicabutnya sanksi atau embargo dari negara-negara dunia terhadap aksi Rusia.
"Karena kalau belum dicabut secara teknis pasokan akan tetap berkurang. Ini akan pengaruh ke harga minyak dunia. Apalagi kartel OPEC+ ini masih mau tahan produksi mereka dan cari keuntungan yang tinggi. Jadi bisa dipastikan harga minyak akan terus naik ke depannya," katanya memaparkan.
3. Harga minyak dunia saat ini
Berdasarkan data Oil Price, minyak mentah berjangka Brent per Minggu (6/3/2022) pukul 14.43 WIB tercatat sebesar 118,1 dolar AS per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) tembus ke level 115,7 dolar AS per barel.
Diberitakan sebelumnya, kenaikan harga minyak ini karena sebagian besar ekspor minyak mentah lintas laut Rusia menjadi tak tersentuh bagi pembeli setelah sanksi terhadap Rusia karena menyerang Ukraina.