6 Poin Hidup Mati Industri Manufaktur di Indonesia Menurut Bank Dunia 

Manufaktur masih merupakan elemen penting bagi ekonomi

Jakarta, IDN Times - Ekonom Bank Dunia Indira Maulani Hapsari menilai sektor industri manufaktur menjadi elemen penting pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca krisis ekonomi 1998. 

"Menurut kami, sektor manufaktur masih merupakan elemen penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan sektor manufaktur untuk maju ini harus dibantu dan diperbaharui," kata Indira dalam seminar di Grand Sahid, Jakarta, Rabu (5/12)

1. Ketakutan peran pekerja digantikan robot

6 Poin Hidup Mati Industri Manufaktur di Indonesia Menurut Bank Dunia Ilustrasi (Pixabay)

Meski demikian sektor industri manufaktur ini kerap ditakuti karena perkembangan teknologi dimana terjadi automasi yang membuat peran pekerja akan digantikan mesin atau robot. 

"Namun sebenarnya ini tidak akan hilang. Sebenarnya lapangan pekerjaan masih tetap hanya para pekerjanya harus dipersenjatai dengan kemampuan yang lebih baik," kata Indira meyakinkan peran sektor industri manufaktur. 

Baca Juga: 8 Pekerjaan Ini Gak Akan Hilang di Era Revolusi Industri 4.0

2. Menggeser sektor pertanian, industri manufaktur pun juga berkurang

6 Poin Hidup Mati Industri Manufaktur di Indonesia Menurut Bank Dunia ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Indira menyebut industri manufaktur banyak menggeser sektor pertanian. Namun nasib yang sama terjadi pada sektor manufaktur sendiri yang mengalami penurunan. 

"Sektor pertanian terlihat berkurang dan turun terhadap PDB (produk domestik bruto) dan digantikan manufaktur. Tapi manufaktur juga turun setelah krisis ekonomi Asia," sebut Indira. 


Indira menjelaskan di Indonesia sendiri sektor manufaktur ini telah melambat. "Sebelum krisis, pertumbuhannya sekitar 11 persen namun setelah krisis ada semacam structural breakdown dan kini pertumbuhannya mencapai sekitar 5,6 persen," jelasnya. 

3. Sektor manufaktur masih menggiurkan untuk serap tenaga kerja

6 Poin Hidup Mati Industri Manufaktur di Indonesia Menurut Bank Dunia Pegawai pabrik (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Indira meyakini Indonesia masih sangat bergantung pada sektor manufaktur. Dibandingkan sektor lainnya, sektor ini dinilai masih menggiurkan untuk menyerap tenaga kerja.

"Selama ini sektor manufaktur dianggap sebagai sektor yang menjadi kunci mesin pertumbuhan ekonomi, di Indonesia dan secara keseluruhan. Karena dia membuka lapangan pekerjaan yang besar dibandingkan sektor jasa dan pertanian," ujarnya.

Baca Juga: 7 Ramalan Bank Dunia Terhadap Perekonomian Indonesia

4. Sektor manufaktur tidak akan tergerus sektor jasa yang terus berkembang

6 Poin Hidup Mati Industri Manufaktur di Indonesia Menurut Bank Dunia ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Sektor manufaktur punya cakupan inovasi dan penyebaran teknologi tinggi. Hal ini dinilai penting dan perlu didukung untuk mengejar kemajuan teknologi.

Dengan alasan itu, Indira membantah anggapan yang menilai sektor manufaktur akan mati dan tergerus sektor jasa yang kian berkembang.

Alasan lainnya adalah jumlah masyarakat kelas menengah yang banyak. "Jadi banyaknya kelas menangah ini, permintaan akan barang manufaktur akan meningkat sangat pesat jika ada permintaan lebih dari sektor kelas menengah. Kalau pendapatan kita meningkat makanya potensinya makin besar. Jadi potensi pertumbuhan barang manufkatur akan makin besar dengan adanya pertumbuhan kelompok kelas menangah," papar Indira.

5. Sektor manufaktur Indonesia di tingkat internasional

6 Poin Hidup Mati Industri Manufaktur di Indonesia Menurut Bank Dunia ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Sektor manufaktur Indonesia dinilai stagnan jika dibandingkan dengan negara-negara di belahan dunia lain. Dibanding negara Asia Tenggara saja, seperti Malaysia, Thailand, share hasil ekspor manufaktur Indonesia dinilai datar.

Penurunan manufaktur terjadi lebih cepat karena pendapatan di Indonesia yang lebih rendah. "Beda dengan Vietnam dan Thailand yang tinggi banget. Ekonomi Indonesia belum cukup tinggi bisa berdampak pada lapangan kerja yang digantikan daya saing lebih tinggi. Dan ini berdampak pada misalnya, kalau ekonomi belum tumbuh tinggi, " jelas Indira. 

Menurut Indira, turunnya sektor manfuktur di Indonesia bisa berdampak pada lapangan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan lebih tinggi. 

6. Pekerjaan rumah untuk sektor manufaktur Indonesia

6 Poin Hidup Mati Industri Manufaktur di Indonesia Menurut Bank Dunia IDN Times/Ita Malau

Ada tiga pekerjaan rumah (PR) pemerintah dalam mengelola sektor ini. Pertama adalah meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Kedua, hak dasar seperti pembangunan infrastruktur dan peraturan serta lingkungan bisnis. Ketiga dan tak kalah penting adalah tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia. 


"Tingkat upah darun tingkat produktivitas Indonesia rendah. Alokasi infrastktur dan pendidikan harus ditingkatkan. Saat ini, pemerintah punya prestasi ease of doing business yang meningkat. Kemudahan usaha dan lain-lain berdampak pada daya tarik Indonesia untuk investasi asing. Gimana caranya sinkronisasi peraturan pemerintah pusat dengan daerah," ujarnya. 

Baca Juga: Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Manakah Prioritas Jokowi dan Prabowo?

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya