Awal Puasa, Rupiah Kembali Melemah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah melemah 43 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp14.309 per dolar AS pada Senin (6/5) pagi awal bulan Ramadan. Nilai ini mengalami penurunan dibandingkan hari sebelumnya Rp14.266 per dolar AS.
Nilai rupiah menurun berdasarkan yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal Ramadan melemah seiring koreksi mata uang Asia.
1. Pengaruh pernyataan Trump
Dilansir dari Antara, pelemahan rupiah terjadi seiring Presiden AS Donald Trump yang kembali mengancam memberlakukan kenaikan tarif pekan ini.
"Perjanjian dagang antara AS-China yang sudah berlangsung sejak pertengahan Februari lalu dinilai Presiden AS Trump sebagai sangat lambat kemajuannya, dan ia kembali mengancam China untuk memberlakukan tarif impor terhadap barang-barang impor dari China senilai 200 miliar dolar AS mulai minggu depan," ujar Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin.
2. Perang dagang yang terus berlanjut
Ancaman terhadap China itu sendiri, merupakan upaya Trump untuk menekan segera terealisasinya perjanjian dagang tersebut. Trump menyebutkan ada upaya China untuk menarik beberapa kesepakatan sebelumnya dan melakukan renegosiasi.
"Kendati ancaman ini sebagai upaya Trump memaksa China untuk segera sepakat, namun pasar merespon negatif pernyataan Trump tersebut," kata Lana.
Editor’s picks
3. Rupiah bisa menguat sore ini
Lana memprediksi rupiah hari ini masih berpotensi menguat menuju kisaran antara Rp14.240 per dolar AS hingga Rp14.260 per dolar AS.
Sementara pada Jumat (3/5), rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 33 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.285 per dolar AS dibandingkan Kamis (2/5) Rp14.252 per dolar AS.
Baca Juga: Quick Count Pilpres Belum Berdampak Signifikan Terhadap Rupiah
4. Bukan hanya rupiah yang terdampak
Bukan hanya rupiah yang mengalami penurunan, mata uang Asia mayoritas melemah terhadap dolar AS.
Yuan melemah 0,97 persen, dolar Hong Kong 0,01 persen, Won 0,72 persen, dolar Singapura 0,35 persen, dan Baht 0,19 persen. Sementara itu, Yen menguat terhadap dolar 0,54 persen.
Baca Juga: Pascapilpres, Kebijakan Moneter BI Perlu Ditinjau Ulang