Begini Awal Kisah Kartu Prakerja, Gojek dan Traveloka Tolak Jadi Mitra

Pemerintah mengungkapkan kenapa memilih pelatihan digital

Jakarta, IDN Times - Program Kartu Prakerja menjadi polemik terkait pemilihan provider mitranya yang dinilai tidak transparan. Menjawab tudingan tersebut, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengungkapkan proses awal penyusunan program tersebut.

Saat itu, pemerintah mengundang beberapa startup seperti Bukalapak, Tokopedia, Gojek, Traveloka dan lainnya dalam sebuah rapat. Pemerintah ingin berguru tentang model bisnis yang dijalankan startup-startup itu sekaligus menawarkan kerja sama kepada mereka untuk menjadi mitra pemerintah.

"Jadi ini bukan pemaksaan, sehingga Gojek dan Traveloka mengatakan 'Kami belum masuk dulu'. Mereka sudah asses dan mereka mengatakan (kartu prakerja) bukan termasuk platform bisnis mereka," kata Denni Denni dalam webinar Kartu Prakerja, Rabu (29/4).

1. Pemerintah mengidentifikasi masalah utama pada para pencari kerja

Begini Awal Kisah Kartu Prakerja, Gojek dan Traveloka Tolak Jadi MitraDirektur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari (YouTube/BNPB)

Diskusi tersebut, ujarnya, terjadi di tahun lalu. Saat itu, pemerintah menemukan permasalahan kenapa kualitas pekerja di Indonesia kurang dan perlu ditingkatkan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat pekerja mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan.

"Pekerja sendiri kurang spend money on training. Kedua, perusahaan under impressed on training. Jadi dua sisi sama-sama under impressed. Diskusi itu menyimpulkan bahwa problem-nya adalah willingness and ability to pay," papar Denni.

Baca Juga: Menjawab Keganjilan Pemilihan Provider Kartu Prakerja

2. Masalah asimetris informasi dalam mendapatkan ilmu atau pelatihan

Begini Awal Kisah Kartu Prakerja, Gojek dan Traveloka Tolak Jadi MitraIlustrasi Kartu Prakerja (IDN Times/Arief Rahmat)

Masalah lain yang timbul adalah adalah pemerintah melihat adanya asimetris informasi. Suatu kondisi yang terjadi jika salah satu pihak dari suatu transaksi memiliki informasi lebih banyak atau lebih baik dibandingkan pihak lainnya. Hal itu yang membuat pemerintah memilih mengembangkan pelatihan secara digital.

"Gimana orang bisa mudah memilih, membandingkan mendapatkan informasi training yang tepat, karena itu kenapa jalan digital diambil," ujar Denni.

3. Kartu Prakerja saat ini

Begini Awal Kisah Kartu Prakerja, Gojek dan Traveloka Tolak Jadi Mitrawww.prakerja.go.id

Saat ini pemerintah menyediakan lebih dari 2.055 pelatihan yang bisa diikuti di 233 lembaga melalui delapan platform yang menjadi mitra. Delapan platform tersebut adalah Tokopedia, Skill Academy dari Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Pijar Mahir, dan Sekolahmu, serta Sisnaker dari Kemenaker.

Adapun jumlah pendaftar kartu prakerja mencapai 8,6 juta orang per Selasa (28/4) malam. Di mana pada gelombang satu terdapat 168.111 peserta yang lolos dan 288.154 orang peserta lolos gelombang kedua Kartu Prakerja.

Baca Juga: Pemerintah: Pendaftar Kartu Prakerja Tembus 8,6 Juta!  

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya