Catatan Penting Menkeu Sri Mulyani ke Papua Usai Dikoyak Kerusuhan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – 10 September lalu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama beberapa pejabat Eselon 1 mengunjungi Jayapura, Papua. Tujuannya adalah untuk bertemu dan melihat kondisi seluruh jajaran Kementerian Keuangan pascakerusuhan.
Kunjungannya itu ia abadikan dalam tulisan yang ia unggah di media sosial seperti Instagram dan Facebook. Lalu, apa yang Sri temukan di Papua?
1. Harmonisasi yang terkoyak kerusuhan
Selama berada di Papua, menteri yang akrab disapa Srimul itu mendengar laporan seluruh Kepala Kantor Wilayah vertikal mengenai kejadian kerusuhan dan bagaimana upaya penyelamatan staf dan keluarga serta perkantoran.
Salah satu yang membekas di benaknya adalah kisah Maria dan Irma dari Kantor Pelayanan Pajak yang sudah bersama sejak kecil tinggal di Papua.
“Mereka mendadak melihat jalinan sosial yang selama ini berjalan baik dan harmonis, secara beringas terkoyak oleh kerusuhan,” tulis Sri Mulyani dalam akun Facebook dan Instagram-nya.
Baca Juga: Kisah Heroik Petugas Bea Cukai Selamatkan Senjata saat Kerusuhan Papua
2. Persatuan dan kesatuan adalah aset berharga
Editor’s picks
Srimul menilai persaudaraan persatuan Indonesia antar sesama rakyat, warga dan bangsa sangat bisa dirusak oleh sentimen perbedaan suku, etnis, ras dan agama serta oleh nafsu kekuasaan.
”Persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia adalah aset yang luar bisa berharga yang menjadi tanggung jawab kita semua untuk ikut menjaga, memelihara dan membelanya,” kata perempuan yang pernah meraih predikat Menkeu terbaik sedunia tersebut.
3. Kantor dan harta benda bisa diperoleh kembali, tapi tidak dengan persaudaraan
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengingatkan pelajaran berharga yang dapat diambil dari kerusuhan Papua. Ia mengatakan semua individu dari berbagai generasi wajib ikut serta terus membangun serta memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia.
“Karena kantor serta harta benda yang terbakar bisa dengan cepat kita bangun dan peroleh kembali. Namun, rasa persaudaraan dan persatuan antar sesama warga, rasa saling peduli dan saling percaya serta menghormati antar sesama rakyat Indonesia yang majemuk akan sangat sulit dibangun kembali apabila telah dikoyak dan dirusak,” tutur dia.
Srimul melanjutkan agar tetap bersama menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
“Mari kita lawan mereka yang ingin merusak kerukunan dan persaudaraan Indonesia. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia,” tutup Srimul dalam catatannya.
Baca Juga: Pertemuan Tokoh Papua dengan Jokowi, Wiranto: Gak Ada Minta Jabatan