Di Balik Kisah Dirut AP II yang ‘Menyamar’ Menjadi Helper

Dari dirut jadi helper, gimana rasanya ya?

Jakarta, IDN Times – Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin pernah ‘menyamar’ menjadi airport helper pada September 2017 lalu di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta. Namun Awaluddin mengaku dirinya tidak menyamar, ia hanya sedang mengecek kebenaran dari laporan tentang airport helper.

“Sebenarnya saya nggak nyamar, sama temen-temen media saja meliputnya Kemudian menulis Dirut Angkasa Pura II menyamar menjadi helper. Sebenarnya mereka tahu tapi tidak banyak yang semuanya tahu,” kata Awaluddin kepada IDN Times dalam program Suara Millennials.

1. Berawal dari adanya perubahan konsep manajemen

Di Balik Kisah Dirut AP II yang ‘Menyamar’ Menjadi HelperDok. Angkasa Pura II

Kala itu, Awaluddin mengakui adanya perubahan manajemen yang memberlakukan airport helper dari sebelumnya porter.

“Konsep porter yang berbayar kemudian kita ubah menjadi airport helper yang free of charge alias gratis,” katanya.

2. Karena perubahan, ada laporan yang menyebut helper sedang bermalas-malasan

Di Balik Kisah Dirut AP II yang ‘Menyamar’ Menjadi HelperDok. Angkasa Pura II

Akibat perubahan itu, ia mengaku ada permasalahan yang belum diselesaikan dengan baik. Sehingga kemudian ia mendapat laporanya adanya helper yang malas bekerja.

“Hingga waktu informasi pertama yang mengatakan 'Airport helper-nya males-malesan, nggak peduli, cuma makan gaji buta’. Udah gua langsung turun melihat apa sih  faktanya,” kisah Awaluddin.

3. Duh, sampai dibentak oleh penumpang

Di Balik Kisah Dirut AP II yang ‘Menyamar’ Menjadi HelperDok. Angkasa Pura II

Awaluddin yang kala itu menyamar mengakui tidak mudah menjadi airport helper. Ketika ia mencoba membantu mengangkut koper penumpang, ia kadang disentak oleh penumpang.

“Jadi saya mencoba turun itu memahami yang ngangkut barang, disentak passenger juga. Ya gak tahu saya merasakan dan kemudian capek, padahal saya cuma 1 jam waktu itu saya  kebayang sama teman saya yang airport helper itu  yang satu shift-nya 8 jam,” jelas Awaluddin.

4. Bertemu dengan beragam penumpang dan pengalaman mengangkat koper yang berat

Di Balik Kisah Dirut AP II yang ‘Menyamar’ Menjadi HelperDok. Angkasa Pura II

Saat itu, Awaluddin yang hanya bekerja sebagai helper selama sejam mengaku kewalahan karena mengurus banyak penumpang. Belum lagi dengan beragam barang yang dibawa penumpang.

“Memang capek karena yang diurusi banyak orang.  Barangnya juga bermacam-macam ada yang kopernya segede alaihim,” kata Awaluddin sambil tertawa.

Ia juga bertemu dengan beragam ekspresi penumpang, dari yang murah senyum sampai pemarah.

“Ada yang mukanya serem, ada yang mukanya apa yang muka yang seperti tidak pemarah  tapi ternyata ngomongnya nyelekit, jadi macam-macam,  jadi saya bisa merasakan bahwa hal-hal seperti itu  sangat bisa terjadi dalam setiap aspek pelayanan,” kisahnya.

Baca Juga: 3 Konsep Free Angkasa Pura II, Bandara Nyaman Kayak Rumah 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya