Dicecar DPR Soal Tagihan Listrik Melonjak, Ini Jawaban Menteri ESDM

Banyak yang protes tagihan listrik naik

Jakarta, IDN Times - Menteri ESDM Arifin Tasrif mendapat pertanyaan bertubi-tibi dari anggota DPR RI terkait tarif listrik. Salah satunya terkait kenaikan tagihan listrik bagi pelanggan non subsidi untuk 900 dan 1300 Va ke atas.

"Di media sosial banyak keluahan non subsidi di 900 dan 1300 dengan pemakaian seperti biasa, tagihan mereka listrik jadi naik bahkan ini viral," kata Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB Ratna Juwita dalam rapat virtual bersama Komisi VII DPR RI, Senin (4/5).

Ratna skeptis subsidi silang dari PLN yang diberikan kepada pelanggan yang mendapat diskon diambil dari mereka yang tidak mendapat diskon. "Jangan sampai masyarakat punya opini negatif siasati PLN. Pikirkan juga penerimaan negara dari turunnya konsumsi listrik," ujar Ratna menambahkan.

Lalu apa jawaban Arifin?

1. Dana PLN tidak memadai

Dicecar DPR Soal Tagihan Listrik Melonjak, Ini Jawaban Menteri ESDMJajaran direksi dan komisaris PLN yang baru (IDN Times/Auriga Agustina)

Arifin mengatakan saat ini pemerintah saat ini, hanya bisa memberikan keringanan bagi pelanggan 450 dan 900 Va. Hal ini disebabkan karena kondisi keuangan PLN yang tidak mendukung.

"Untuk itu mohon bisa dipahami, pemerintah melakukan kebijakan ini antisipasi akan berlangsung dalam tiga bulan," ujarnya.

Baca Juga: Tagihan Warga Membengkak, PLN Bantah Naikkan Tarif Listrik 

2. Kalau Juli virus corona belum selesai, pemerintah perlu cari pendanaan baru

Dicecar DPR Soal Tagihan Listrik Melonjak, Ini Jawaban Menteri ESDMIlustrasi (IDN Times/Irma Yudistirani)

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa saat ini dana pemerintah hanya cukup hingga awal Juni. Jika virus corona belum juga selesai hingga Juni, pemerintah akan mencari keseimbangan sumber pendanaan untuk membuat kontingensi yang lebih memadai.

"Untuk itu mohon bisa dipahami, pemerintah melakukan kebijakan ini antisipasi akan berlangsung dalam 3 bulan. Juli bisa recover belum. Tentu ini bergantung pada kesuksesan kita melakukan physical distancing dan PSBB. Banyak negara yang melakukan ini bisa meredam, dan mudah-mudahan iklim cuaca bisa bantu. Terkait dengan subsidi 1300, 950, 2200, tentu ini akan kami bawa untuk dibahas dengan Kementerian / Lembaga terkait untuk mendapatkan perhatian," kata Arifin menjelaskan.

3. Data pelanggan PLN dan bantuan pemerintah

Dicecar DPR Soal Tagihan Listrik Melonjak, Ini Jawaban Menteri ESDMIlustrasi petugas PLN sedang merawat instalasi listrik. Dok. PLN UID Jateng dan DIY

Saat ini, terdapat 38 Golongan Tarif tenaga listrik yang terdiri dari 25 Golongan Tarif bersubsidi dan 13 Golongan Tarif non subsidi. Dari 25 Golongan Tarif bersubsidi tersebut, terdapat golongan Rumah Tangga Miskin dan Rentan Miskin 450 VA dan 900 VA tidak mampu dengan masing-masing 23,9 juta dan 7,3 juta pelanggan.

Sementara untuk golongan 900 VA yang termasuk Rumah Tangga Mampu terdapat sekitar 22,7 juta pelanggan; 1.300 VA sekitar 11,6 juta pelanggan. "Total pelanggan rumah tangga sekitar 70,1 juta," kata Arifin.

Untuk bantuan COVID-19, pemerintah telah membuat kebijakan untuk memberikan diskon tagihan listrik selama 3 bulan mulai April hingga Juni. Di mana pelanggan 450 VA mendapat diskon 100 persen dan 900 VA tidak mampu mendapat diskon 50 persen.

"Selain itu, untuk melindungi Golongan Tarif listrik pelanggan bisnis kecil 450 VA dan industri Kecil 450 VA, Pemerintah juga memberikan diskon tagihan listrik 100 persen selama 6 bulan terhitung Mei hingga Oktober 2020," ujar Arifin.

Baca Juga: Ombudsman: COVID-19 Jangan Jadi Alasan PLN Tidak Cek Meteran Listrik 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya