Harga Minyak Dunia Masih Stabil di US$30 per Barel

Harga ini masih anjlok dibanding 3 bulan terakhir

Jakarta, IDN Times - Harga minyak dunia masih stabil di level US$30 per barel pada perdagangan Minggu (Senin pagi waktu Jakarta). Dilansir dari OilPrice, harga minyak yang menjadi patokan global, minyak mentah berjangka Brent turun sekitar satu persen menjadi US$30,57 per barel.

Sementara harga minyak untuk West Texas Intermediate (WTI) kini berada pada level US$24,30 per barel atau turun hingga 1,78 persen. Untuk Mars naik 4,78 persen atau US$27,19 per barel.

1. Harga stabil dalam seminggu terakhir

Harga Minyak Dunia Masih Stabil di US$30 per BarelIlustrasi Minyak dan OPEC (IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: Dahlan Iskan: Harga Minyak Dunia Dicuekin karena Isu Virus Corona

Berdasarkan catatan OilPrice, harga minyak Brent masih stabil dalam level US$30 per barel dalam seminggu terakhir. Brent, dalam seminggu terakhir mencapai posisi tertingginya US$32,20 per barel pada 5 Mei lalu.

Sementara untuk harga minyak WTI masih tertahan di level US$24-26 per barel. Begitu juga dengan harga minyak Mars yang masih tertahan di level US$27-28 per barel.

2. Masih anjlok jika dibandingkan beberapa bulan terakhir

Harga Minyak Dunia Masih Stabil di US$30 per BarelIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski stabil di level US$30 per barel, harga minyak saat ini masih anjlok dibanding harga normal beberapa bulan lalu. Harga minyak saat ini anjlok hingga setengahnya dibanding Januari lalu.

Sebagai contoh, untuk harga minyak Brent pada 7 Januari 2020 di mana saat itu harga minyak Brent mencapai lebih dua kali lipat dibanding harga sekarang yakni US$68,27 per barel.

Harga minyak WTI pernah mencapai level US$62,7 per barel pada 7 Januari. Begitu juga dengan harga minyak Mars yang sempat menyentuh US$63,65 per barel pada waktu yang sama.

3. Harga minyak yang mulai naik disebabkan 2 faktor

Harga Minyak Dunia Masih Stabil di US$30 per BarelIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Harga minyak yang stabil belakangan ini disebabkan oleh 2 faktor. Dilansir dari MarketWatch, investor merespons positif langkah organisasi negara pengekspor minyak, Rusia dan produsen lainnya, yang dikenal sebagai OPEC + yang memangkas produksi minyak mereka sebesar 9,7 juta barel per hari di bulan Mei dan Juni secara resmi dimulai pada 1 Mei.

Kedua, pembukaan kembali negara-negara yang sebelumnya melakukan lockdown juga berdampak pada harga minyak dunia.

"Namun, kemungkinan akan berbulan-bulan sebelum penuhnya pasokan global akan berkurang mengingat permintaan masih sangat lemah. Jadi, harga minyak tidak mungkin pulih secara berarti untuk sementara waktu," kata Analis Pasar di ThinkMarkets, Fawad Razaqzada.

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok, Pemerintah Beri Respons Soal Penurunan Harga BBM

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya