Kalender Prediksi , Kunci Cegah Kematian Massal Ikan di Danau Toba

Kalender ini bisa prediksi kapan waktu sebelum ikan mati

Jakarta, IDN Times - Kematian sekitar 200 ton ikan selama 2018 membuat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengambil tindakan cepat. Salah satu langkah yang diambil adalah mengendalikan dan mencegah kematian massal pada ikan tersebut. 

"Bisa dilakukan asalkan pembudidaya mematuhi peraturan dan mengikuti imbauan. Diperlukan juga ketegasan dari pemerintah daerah atau dinas setempat untuk melarang para pembudidaya melaksanakan budidaya di bulan-bulan yang masuk dalam kategori bahaya,” kata Kepala BRSDM Sjarief Widjaja saat temu media terkait kematian massal ikan di Gedung KKP, Jakarta Pusat, Rabu (13/9).

1. Tiga kategori pada kalender Prediksi Kematian Massal Ikan

Kalender Prediksi , Kunci Cegah Kematian Massal Ikan di Danau TobaIDN Times

Dalam rangka mengatasi faktor alam dan meminimalisasi kematian massal ikan, BRSDM telah mengeluarkan rekomendasi berupa kalender Prediksi Kematian Massal Ikan. Dalam kalender tersebut terdapat 3 kategori yang patut dicermati, yakni kategori aman, waspada, dan bahaya.

Untuk kategori aman, belangsung selama bulan Februari hingga Juni. Sedangkan kategori waspada, terjadi selama bulan Oktober hingga Januari. Lalu, pada Agustus hingga September masuk dalam masa bahaya.

Pada kategori aman, para pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) dapat melakukan kegiatan budidaya sesuai dengan standar dan daya dukung serta zonasi yang telah dilakukan. Sedangkan pada kategori waspada, para pembudidaya KJA di minta untuk mengurangi pemberian pakan, kurangi padat tebar ikan dalam KJA, memperhatikan perubahan kondisi lingkungan perairan, hingga panen lebih awal.

“Memasuki kategori bahaya, seluruh pembudidaya diminta untuk memanen ikan, menghentikan kegiatan budidaya, memelihara ikan yang tahan terhadap kondisi perairan yang jelek, penambahan aerasi, serta relokasi KJA ke lokasi yang lebih dalam,” kata Kepala Pusat Riset Perikanan Toni Ruchimat.

2. Skema alur penanganan kematian massal ikan

Kalender Prediksi , Kunci Cegah Kematian Massal Ikan di Danau TobaIDN Times

Kedua adalah skema alur penanganan kematian massal ikan yang berisikan data dan informasi penyebab kematian massal ikan Keramba Jaring Apung (KJA), termasuk upaya penanggulangannya sebagai bagian upaya pencegahan dan pengendalian peristiwa kematian massal ikan kembali terjadi.

Untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan pengendalian kematian massal ikan KJA di perairan danau atau waduk, KKP memiliki rekomendasi, diantaranya dengan  memanfaatkan eceng gondok (Eichhomia crassipes) untuk memperbaiki kualitas air. Tanaman ini memiliki kemampuan menyerap logam berat dan residu pestisida. Akar eceng gondok mempunyai sifat biologis sebagai penyaring air yang tercemar oleh berbagai bahan kimia buatan industri.

3. Peringatan dini yang harus dicermati pembudidaya

Kalender Prediksi , Kunci Cegah Kematian Massal Ikan di Danau TobaIDN Times

Di samping itu, lanjut Toni, terdapat peringatan dini yang harus dicermati para pembudidaya KJA, yakni jika temperatur air di KJA rendah, oksigen terlarut rendah (< 3mg/L), angin dan mendung sepanjang hari, serta terjadi hujan lebat terus menerus, maka dipastikan akan memasuki kategori bahaya.

Pembudidaya juga dapat menggunakan hasil penelitian KKP berupa Buoy Pluto untuk peringatan dini pencemaran perairan. Buoy Pluto merupakan alat pemantau kualitas air yang dapat diakses melalui internet (sistem telemetri). Dengan alat ini, para pembudidaya dapat memahami dan membaca keadaan lingkungan penyebab umbalan.

4. Sistem manajeman air dengan resirkulasi dan tanaman (SMART)

Kalender Prediksi , Kunci Cegah Kematian Massal Ikan di Danau Tobamongabay.co.id

Selain itu, KKP juga memiliki KJA Sistem Manajemen Air dengan Resirkulasi dan Tanaman (SMART) yang merupakan sistem budidaya KJA dengan meminimalisir masukan bahan pencemar organik yang berasal dari pakan yang terbuang dari limbah budidaya KJA.

KJA SMART memadukan sistem semi resirkulasi, akuaponik dan filtrasi fisik. Dengan menerapkan KJA SMART, diharapkan dapat menjadi solusi terhadap perbaikan dan konservasi perairan.

Untuk mengurangi dampak negatif pakan yang tidak termakan ikan budidaya, dapat dilakukan dengan menerapkan budidaya ikan dalam KJA ganda, karena ikan yang dipelihara dalam jaring lapisan kedua (bagian luar) tidak diberi makan dan hanya mengandalkan makanan yang tidak termakan ikan utama yang dipelihara dalam jaring lapisan kesatu (bagian dalam).

Di samping itu, peningkatan produksi perairan umum juga dapat dilakukan melalui Culture-Based Fisheries (CBF). Program CBF memiliki manfaat untuk menjaga lingkungan dan kualitas air danau atau waduk serta meningkatkan ekonomi nelayan lokal.

Baca Juga: Wow, Kemenpar Promosikan Danau Toba Sampai Kota Yogyakarta!

Baca Juga: 3 Penyebab Mengapa 200 Ton Ikan Mati di Danau Toba Tahun Ini

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya