Kisah Sukses dan Sosok Unik di Balik 69 Tahun PT Djarum

Djarum membangun Indonesia melalui caranya sendiri

Jakarta, IDN Times – Siapa tidak kenal PT Djarum? Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia ini telah berusia 69 tahun pada Selasa (21/4). Sejarah dimulai pada tahun 1951. Pendiri Djarum, Oei Wie Gwan membeli perusahaan rokok NV Murup yang hampir gulung tikar di Kudus, Jawa Tengah.

Bisnis rokok Djarum berkembang pesat. Pada tahun 1962, produksi rokok Djarum telah mencapai 329 juta batang per tahun. Sayang, setahun berselang Oie Wie Gwan meninggal dunia di Semarang.

Kita tahu betapa hebatnya Djarum soal urusan rokok. Namun bukan hanya rokok saja, selama 69 tahun berdiri, Djarum sangat banyak memberikan kontribusi kepada Indonesia. Mulai dari lapangan pekerjaan, penghargaan yang mereka raih, bagaimana Djarum berperan dalam mengorbitkan atlet bulu tangkis hingga sosok duo bos Djarum, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono.

1. Ratusan ribu lapangan pekerjaan tercipta

Kisah Sukses dan Sosok Unik di Balik 69 Tahun PT DjarumIlustrasi pekerja PT Djarum (Foto: Djarum.com)

Baca Juga: Begini Djarum Foundation Bikin Anak Muda Lebih Sadar Lingkungan

Ada yang mengatakan kalau teknologi menggeser tenaga kerja manusia. Namun hal itu tampaknya tidak berlaku bagi Djarum. Djarum awalnya menggunakan metode lintingan yang dikerjakan oleh buruh terampil untuk membuat rokok. Lalu pada tahun 1970, mereka beralih menggunakan mesin. Bukan mengurangi karyawan, Djarum justru terus menggerakkan perekonomian kota Kudus.

Hingga kini tercatat, Djarum bersama perusahaan mereka lainnya telah memiliki lebih dari 100 ribu karyawan. Djarum sendiri misalnya, pada tahun 2019 telah mempekerjakan 75.000 karyawan di 28 pabrik mereka.

Di era digital, Djarum membangun dari nol platform e-commerce Blibli.com. Blibli.com adalah produk pertama PT Global Digital Niaga yang merupakan anak perusahaan Djarum di bidang digital yang didirikan pada tahun 2010.

Blibli.com pada 29 Februari 2012 meraih penghargaan The Best e-Commerce dari ajang Gadget Award 2012. Penghargaan ini diterima Blibli.com berkat apresiasi konsumen atas konsistensi Blibli.com dalam menghadirkan berbagai gadget terbaru, promo menarik yang memanjakan gadget lover, dan program komunikasi yang kreatif.

Ini baru dari sektor utama mereka. Belum lagi dengan PB Djarum dan perusahaan yang mereka akuisisi seperti BCA, Tiket.com, Mola TV, Soccer TV, produk minuman Yuzu dan Delizio Caffino. Data per Juni 2019 BCA memiliki 25.954 orang karyawan tetap. Blibli.com pada kuartal 4 tahun 2019 mencatatkan total karyawan 1.716 orang.

2. Djarum untuk masa depan Indonesia melalui pembinaan atlet bulu tangkis

Kisah Sukses dan Sosok Unik di Balik 69 Tahun PT DjarumAtlet muda PB Djarum. IDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Siapa tidak kenal dengan Kevin Sanjaya, Mohammad Ahsan, Butet alias Liliyana Natsir atau Liem Swie King? Mereka adalah atlet bulutangkis yang besar dari binaan PB Djarum.

PB Djarum didirikan 51 tahun lalu, 36 tahun lalu atau tepatnya 1984. Ketika itu Indonesia merebut Piala Thomas di Kuala Lumpur, Malaysia. PB Djarum menyumbangkan 7 dari 8 pemain, seperti Liem Swie King, Hastomo Arbi, Hadiyanto, Kartono, Heryanto, Christian Hadinata, dan Hadibowo.

Berbicara prestasi PB Djarum tentu tidak kalah hebatnya. Tapi yang menarik adalah bagaimana Djarum membina altet muda mereka dengan beasiswa Djarum. November 2019,  penulis sempat berkunjung ke markas besar PB Djarum di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah.

Di sana banyak anak muda yang berusaha keras untuk menjadi atlet bulu tangkis profesional. Salah satu yang penulis wawancarai adalah Chelsea Marvelyn. Gadis berusia 12 tahun ini lolos setelah empat kali gagal mengikuti audisi. "Senang (bisa lolos), deg-degan juga," katanya kala itu.

PB Djarum menyiapkan asrama dengan 40 kamar yang dibagi menjadi 20 kamar putra dan 20 kamar putri. Meski fokus utamanya adalah berlatih, PB Djarum juga memfasilitasi atletnya dengan pendidikan formal, bekerja sama dengan sekolah Kanisius. Tidak ketinggalan, gizi dan mental atlet muda juga diperhatikan di sini.

Hal menarik lainnya, kalau kamu berjalan sekitar asrama, akan ada tujuh plaza yang memiliki sejarah PB Djarum. Plaza ini semacam hall of fame bagi atlet PB Djarum yang telah menjuarai berbagai kompetisi bergengsi. Ada Plaza Olimpiade, Plaza Thomas, Plaza Uber, Plaza Sudirman, Plaza Peringkat Satu Dunia, Plaza All England, dan Plaza Kejuaraan Dunia.

Mereka yang sudah menjuarai kompetisi tersebut namanya akan diukir di sini seperti Liem Swie King, Hastomo Arbi, Kartono, Heryanto, Christian Hadinata, hingga sang bintang saat ini, Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Selain bulu tangkis, Hartono bersaudara juga mengakuisisi klub sepak bola Eropa klub Serie C Italia, Como 1907 melalui perusahaannya yang bernama SENT Entertainment Ltd dengan harga kurang dari Rp5 miliar untuk menyelamatkan keuangan klub tersebut.
Menariknya, selain menyelamatkan keuangan klub, SENT Entertainment membeli Como agar stadion mereka, Giuseppe Sinigaglia bisa dijadikan markas Garuda Select.

3. Perusahaan yang diakuisi oleh Djarum

Kisah Sukses dan Sosok Unik di Balik 69 Tahun PT DjarumIDN Times / Auriga Agustina

Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono memutuskan untuk mengambil BCA  melalui FarIndo Investments (Mauritius) Ltd dan Farallon Capital Management LLC. Sebelumnya BCA didirikan oleh Liem Sudono Salim dan dikembangkan oleh Mochtar Riady.

Masalah prestasi BCA sudah tidak perlu diragukan. Pada Juni tahun lalu misalnya, BCA mendapat dua penghargaan sekaligus, yakni Bank Terbaik di Indonesia dan Bank Asia Terbaik untuk keempat kalinya dalam ajang FinanceAsia Country Awards for Achievement 2019 di Hong Kong.

Djarum juga mengakuisis Tiket.com melalui perusahaan e-Commerce Blibli.com. George Hendrata dari grup bisnis Djarum dipercaya untuk menduduki posisi CEO Tiket.com.

Pada 2015 tiket.com meraup banyak penghargaan bergengsi. Seperti The Best IT System 2015, 2nd Place Indonesia Best CIO 2015, Top Brand Award 2015, Category Online Travel Agency, The Winner of Indonesia Middle-Class Brand Champion 2015, dan The Most Intelligent CIO 2015.

Di tahun 2018, tiket.com semakin menunjukkan pertumbuhannya yang signifikan, termasuk catatan transaksi tiket.com yang mencapai 8 juta kali dengan pertumbuhan sebesar 250 persen. Di tahun ini juga Tiket.com secara resmi menjadi Official Partner Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

4. Sosok kedua pemimpin Djarum yang unik

Kisah Sukses dan Sosok Unik di Balik 69 Tahun PT Djarumdjarumfoundation.org

Pada 2019, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono menduduki peringkat pertama dengan total kekayaan US$38 miliar. Michael Hartono sendiri menduduki peringkat ke 56 dengam total kekayaan US$18.5 milliar.

Robert mulai mendapat mandat sebagai pemimpin Djarum saat baru berusia 23 tahun. Ia sangat menyukai olahraga bulu tangkis. Berawal dari hobinya ini, ia kemudian mendirikan PB Djarum pada tahun 1969.

Sementara sang kakak, Michael Bambang Hartono memilki hobi olahraga Bridge. Ia bahkan tercatat sebagai atlet tertua di Asian Games 2018 yang ikut menyumbang medali perunggu dengan usia 78 tahun. Michael mengaku menyukai cabang olahraga ini karena permainan harus dimainkan secara berkelompok, dan juga dapat melatih otak serta pembentukan karakter. Sebagai peraih medali, ia mendapat bonus sebesar Rp250 juta dan disumbangkan ke organisasi.

Ada satu kisah menarik soal Michael. Pernah satu waktu fotonya melahap tahu pong di sebuah warung sederhana menjadi viral di Twitter. Foto tersebut diunggah oleh akun @ayudh69. Michael terlihat menggunakan kaos berkerah berwarna hijau. "Yang sok kaya mentingin gengsi, yang kaya beneran, mah, lebih mentingin rasa," cuit @ayudh69.

Dalam keterangan foto yang beredar, Michael disebut sebagai pelanggan setia di warung tersebut. "Beliau, customer setia Tahu Pong Karangsaru Semarang," tulis pemilik akun dalam keterangan foto tersebut.

Baca Juga: Nonton Teater di Rumah Aja dari Djarum Foundation, Ada Chelsea Islan!

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya