Lockdown Berkurang, Harga Minyak Melesat ke US$35 per Barel 

Apa lagi penyebabnya?

Jakarta, IDN Times - Harga minyak mentah dunia melesat ke level US$35 per barel pada perdagangan Senin atau Selasa (19/5)  pagi waktu Jakarta. Dilansir OilPrice, harga minyak yang menjadi patokan global, minyak mentah berjangka Brent naik sekitar 0,29 persen menjadi US$34,91 per barel.

Sementara harga minyak untuk West Texas Intermediate (WTI) kini berada pada level US$32,38 per barel atau naik hingga 0,56 persen. Untuk Mars naik 1,7 persen atau US$33,12 per barel.

1. Efek pemotongan produksi minyak terus berlanjut

Lockdown Berkurang, Harga Minyak Melesat ke US$35 per Barel Grafik harga minyak dunia hingga 18 Mei 2020 (Website/oilprice.com)

Baca Juga: Pertama Kali Dalam Sejarah Harga Minyak Anjlok di Bawah Nol Dolar

Dilansir dari Aljazeera, kenaikan harga minyak ini disebabkan oleh efek pemotongan produksi oleh organisasi negara pengekspor minyak, Rusia dan produsen lainnya, yang dikenal sebagai OPEC+.

Kedua, kenaikan ini juga dikarenakan tanda-tanda pemulihan bertahap dalam permintaan bahan bakar karena lebih banyak negara mengurangi lockdown yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran pandemik virus corona.

"Harga minyak mungkin menunjukkan momentum kenaikan lebih lanjut karena pelonggaran lockdown, mobilitas tumbuh," kata Kepala Strategi Pasar Global Stephen Innes, Selasa (19/5).

2. Melesat dalam sebulan terakhir meski masih anjlok dibanding beberapa bulan sebelumnya

Lockdown Berkurang, Harga Minyak Melesat ke US$35 per Barel Ilustrasi Minyak dan OPEC (IDN Times/Arief Rahmat)

Harga minyak, baik Brent, WTI dan Mars melesat dalam sebulan terakhir ini. Untuk Brent dan WTI, ini adalah harga tertinggi mereka sejak 21 April lalu di mana saat itu posisi Brent anjlok US$19,33 per barel.

Meski melesat, harga minyak saat ini masih anjlok dibanding harga normal beberapa bulan lalu. Harga minyak saat ini anjlok hingga setengahnya dibanding Januari lalu.

Sebagai contoh, untuk harga minyak Brent pada 7 Januari 2020 di mana saat itu harga minyak Brent mencapai lebih dua kali lipat dibanding harga sekarang yakni US$68,27 per barel.

Harga minyak WTI pernah mencapai level US$62,7 per barel pada 7 Januari. Begitu juga dengan harga minyak Mars yang sempat menyentuh US$63,65 per barel pada waktu yang sama.

3. Sempat ada pesimisme terkait harga minyak

Lockdown Berkurang, Harga Minyak Melesat ke US$35 per Barel Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir dari Reuters, menurut laporan BofA Global Research, stok minyak bumi global kemungkinan memuncak pada bulan April karena permintaan minyak menyusut hampir 25 juta barel per tahun dari tahun ke tahun.

Meski begitu, ada keraguan pengurangan produksi, yang terbesar yang pernah disepakati OPEC+ akan cukup karena permintaan tidak mungkin pulih dengan cepat.

"Pemotongan produksi akhirnya menunjukkan hasilnya. Namun harga masih sangat rendah dan dua minggu ke depan kemungkinan akan melihat pengembalian volatilitas ekstrem," kata analis di broker OANDA, Craig Erlam.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun, Pertamina akan Sesuaikan Harga BBM? 

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya