Luhut Sebut RI Lebih Siap Hadapi Ancaman Varian Baru COVID-19

"Tapi saya berharap itu tidak terjadi"

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia, lebih siap dalam menghadapi varian baru COVID-19, seperti COVID-22 atau lainnya. Namun demikian, dia berharap ancaman tersebut tidak melanda Indonesia.

"Sekarang ini kalau itu kejadian kita pasti lebih bagus dan lebih siap," kata Luhut di acara TVRI, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Luhut: Hampir Pasti COVID-19 Belum Selesai Dua Tahun Lagi

1. Kesiapan pemerintah hadapi varian COVID baru

Luhut Sebut RI Lebih Siap Hadapi Ancaman Varian Baru COVID-19Ilustrasi COVID-19 (Dok. IDN Times)

Luhut mengklaim pemerintah lebih siap dalam menghadapi ancaman varian baru COVID. Seperti tempat tidur di rumah sakit di Jawa yang jumlahnya sebanyak 49 ribu, kesiapan oksigen, obat-obatan dan lainnya.

"Obat kita punya, vaksin oke, dokter sudah mulai oke, data sudah terintegrasi," ujar Luhut.

Baca Juga: Angka Kematian COVID-19 Tinggi, Luhut: Warga Enggan Isolasi Terpusat 

2. Pemerintah butuh dukungan semua pihak

Luhut Sebut RI Lebih Siap Hadapi Ancaman Varian Baru COVID-19Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Meski begitu, ek Kepala Staf Kepresidenan ini mengaku pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan perlu melibatkan semua pihak. Luhut menyinggung peran pemerintah daerah dalam hal penyerapan anggaran penanganan COVID. Ia mencontohkan seperti Bupati dan Walikota juga bertanggung jawab.

"Misalnya anggaran sudah diberikan untuk penanganan COVID. Ini kadang serapan masih kecil, masih 40-50 (persen) padahal sudah Agustus," ujarnya.

3. Serapan anggaran PEN yang masih minim

Luhut Sebut RI Lebih Siap Hadapi Ancaman Varian Baru COVID-19Ilustrasi Bantuan Sosial (Bansos). (IDN Times/Aditya Pratama)

Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 hingga 20 Agustus 2021 baru mencapai 43,9 persen atau sebesar Rp326,74 triliun dari pagu anggaran Rp744,77 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, klaster insentif usaha dan perlindungan sosial paling banyak diserap dengan realisasi masing-masing sebesar 82,7 persen dan 53,2 persen.

Sementara klaster dukungan UMKM dan korporasi dan kesehatan paling kecil. Masing-masing baru terserap 29,6 persen dan 35,9 persen.

Baca Juga: Luhut: Saya Lansia, Akhir Tahun Nanti Suntik Vaksin Ketiga

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya