Penting! 6 Langkah Selamatkan Mata Uang Rupiah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Beberapa hari ini, nilai tukar rupiah menurun akibat tekanan di pasar global maupun domestik. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah menembus angka Rp 15.000 pada Selasa malam (4/9).
Sebenarnya ada lho beberapa langkah meredam pelemahan rupiah terhadap dolar ini. Menurut ekonom Faisal Basri pemerintah bisa menerapkan strategi menyerang yang perlu diterapkan secepatnya.
"Masih banyak yang bisa dilakukan untuk meredam pelemahan rupiah. Strategi menyerang patut diterapkan secepatnya. Upaya kolektif oleh segenap elemen bangsa pun sangat ditunggu," kata Faisal seperti dilansir dari websitenya.
Faisal menjabarkan strategi itu dalam 6 poin berikut ini.
1. Dosis kenaikan suku bunga acuan perlu ditambah
Pertama, dosis kenaikan suku bunga acuan (BI 7-day repo rate) menurut Faisal belum memadai untuk mengobati "pelemahan Rupiah" yang disebutnya kian bertambah kronis ini.
"Dosis perlu segera ditambah dengan kenaikan suku bunga acuan severas 50 basis poin agar cadangan devisa tidak terlalu banyak terkikis," ujarnya.
2. Pejabat tinggi harus korbankan "ternak" dolarnya
Pemerintah harus melakukan “imbauan moral” agar para petinggi negeri mengorbankan "ternak" dolarnya. Faisal menilai lucu jika peternakan milik para pengelola negara sampai mencapai ratusan ribu dolar AS. "Bahkan ada yang mencapai jutaan dolar AS," sebutnya.
3. Kurangi studi banding ke luar negeri
Faisal juga mengatakan, pemerintah harus hemat belanja valuta asing. Salah satu caranya dengan tidak melakukan studi banding ke luar negeri.
Editor’s picks
Bisa juga dengan cara lain seperti menekan jumlah delegasi ke luar negeri, menyeleksi ketat perjalanan luar negeri oleh pejabat negara dan jajaran BUMN, melarang BUMN menggelar travel fair seraya menggalakkan wisata domestik, dan melarang BUMN melakukan pembayaran dalam dolar.
4. Perwakilan di luar negeri harus buka pasar di tempatnya bekerja
Keempat, Faisal menyarankan agar pemerintah menargetkan seluruh perwakilan di luar negeri untuk memperluas serta membuka pasar baru di masing-masing negara tempat bertugas.
5. Perlu penjadwal ulang proyek startegis yang boros devisa
Pemerintah juga dinilai perlu nih menjadwal ulang proyek-proyek strategis sekalipun terutama yang boros devisa, termasuk belanja pertahanan. "Jika kondisi sudah normal kembali, belanja yang tertunda bisa diperhitungkan," sarannya.
Baca Juga: Sepakat! Indonesia Beli 11 Unit Sukhoi Su-35 Full Combat dari Rusia
6. Pecat menteri yang sering bobol
Cara terakhir adalah pembersihan internal pemerintah nih. Faisal menyebut pemerintah perlu menertibkan atau bila perlu memecat para menteri yang membuat pasar domestik sering kebobolan.
"Patut diduga, praktek-praktek pemburuan berada di balik arus impor yang semakin deras," katanya.
Baca Juga: Rupiah Terpuruk, Menko Darmin: Fundamental Ekonomi Kita Masih Kuat