Rupiah Terluka karena Brexit dan COVID-19 Varian Baru 

Isu reshuffle kabinet tidak cukup membantu penguatan rupiah

Jakarta, IDN Times - Faktor varian baru virus corona (COVID-19) serta isu Brexit di Inggris membuat rupiah terluka pada pembukaan Rabu (23/12/2020) pagi. Berdasarkan data dari Bloomberg, nilai tukar (kurs) rupiah hingga pukul 10.00 WIB, rupiah minus 22,5 poin atau minus 0,16 persen di level Rp14.227 per dolar AS.

"Walaupun fundamental cukup bagus dengan kabinet direvisi, ini tidak membantu penguatan rupiah," kata Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi kepada IDN Times, Rabu (23/12/2020).

1. Varian baru virus corona melemahkan perekonomian Eropa

Rupiah Terluka karena Brexit dan COVID-19 Varian Baru Ilustrasi uang, rupiah, uang saku (IDN Times / Shemi)

Pelemahan rupiah juga disebabkan karena jenis virus COVID-19 B.1.1.7 baru yang ditemukan di Inggris membuat akses keluar Inggris ditutup dan banyak negara menutup diri.

"Ini virus varian cukup ganas sehingga merontokkan perekonomian di Eropa. Sehingga indeks dolar menguat dan berdampak pada rupiah," ujar Ibrahim.

Baca Juga: Rupiah Kian Terperosok, Diperkirakan Sampai Besok

2. Brexit akan jadi penentu nasib rupiah

Rupiah Terluka karena Brexit dan COVID-19 Varian Baru Pengunjuk rasa pro Brexit berdemo di depan gedung parlemen di Westminster, London, Inggris, pada 14 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls

Kedua, rupiah masih dipengaruhi oleh kabar Brexit yang masih dalam tahap negosiasi dengan Uni Eropa, khususnya persoalan batas-batas perairan jika Inggris keluar dari Uni Eropa.

Ibrahim mengatakan, jika Inggris keluar tanpa syarat, maka rupiah bisa turun lebih dalam lagi. Ia memperkirakan rupiah akan turun ke level Rp15.000-an. "Sementara kalau Inggris keluar dengan syarat, rupiah di level Rp13.500-an," katanya.

3. Data rupiah pada Selasa

Rupiah Terluka karena Brexit dan COVID-19 Varian Baru Ilustrasi utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (22/12/2020) pagi, dibuka lesu atau melemah. Rupiah terpantau melemah 40 poin atau 0,28 persen menjadi Rp14.170 terhadap dolar AS.

Sementara pada penutupan Selasa sore, rupiah harus mengakui keperkasaan dolar AS dan turun 75 poin atau 5,3 persen menjadi Rp14.205 per dolar AS menurut data Bloomberg.

Baca Juga: Butuh Investasi Rp5.900 T Agar Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya