Sempat Melorot, IHSG Rabu Pagi Tembus 6.300-an

Pada awal perdagangan IHSG sempat memerah

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 9 poin atau 0,14 persen menjadi 6.304,6 pada pembukaan perdagangan Rabu (17/2/2021) pagi.

IHSG melanjutkan tren penguatan.

1. Pergerakan IHSG hari ini

Sempat Melorot, IHSG Rabu Pagi Tembus 6.300-anPetugas membelakangi layar informasi pergerakan harga saham pada layar elektronik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (18/9/2020) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Baca Juga: Tips Sukses Investasi Saham untuk Biaya Pendidikan Anak

Dilansir dari RTI, IHSG pagi ini dibuka menguat pada level 6.292. IHSG sempat terjungkal menjadi 6.263 meski akhirnya bangkit dan menembus level 6.306,4 sebagai level tertingginya pagi ini hingga pukul 09.30 WIB.

Secara keseluruhan, investor membukukan transaksi sebesar Rp2,68 triliun dengan volume transaksi sebesar 3,74 miliar lembar saham dan frekuensi sebanyak 319 ribu kali. Sebanyak 192 saham menguat, 171 melemah, dan 183 tidak mengalami perubahan.

2. Sejumlah saham rekomendasi untuk hari ini

Sempat Melorot, IHSG Rabu Pagi Tembus 6.300-anPegawai BNI Syariah Kantor Cabang Semarang memberikan penjelasan kepada nasabah terkait tabungan Hasanah yang bisa digunakan untuk pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) atau BNI Griya iB Hasanah, di Semarang, Jawa Tengah. IDN Times/Dhana Kencana

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta merekomendasikan sejumlah pilihan saham hari ini, yakni:

PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk (ACES)
Bank BNI (BBNI)
PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)
Krakatau Steel (KRAS)
Petrosea (PTRO)
Chandra Asri Petrochemical (TPIA)

3. Penyebab IHSG terus menguat sejak Kamis lalu

Sempat Melorot, IHSG Rabu Pagi Tembus 6.300-anPresiden Amerika Serikat, Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar)

Diberitakan sebelumnya, Nafan mengatakan ada lima sentimen yang membuat IHSG terus menguat dalam beberapa hari terakhir ini.

Pertama, market masih mengapresiasi surplusnya neraca perdagangan Indonesia per Januari sebesar 1,96 miliar dolar AS yang melebihi konsensus pasar. Kedua, market menanti kebijakan stimulus Biden senilai 1,9 triliun dolar AS.

"Market juga mengapresiasi melandainya kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi. Market optimis terhadap recovery perekonomian yang mulai terjadi pada tahun ini," kata Nafan kepada IDN Times, Selasa (16/2/2021).

Terakhir, market mengapresiasi kenaikan harga minyak dunia sebagai sinyal kuat meningkatnya permintaan global.

Baca Juga: 5 Tips Penting Investasi Saham untuk Para Pemula, Seperti Apa?

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya