Sempat Membaik, Sektor Penerbangan Lesu Lagi di September

Pergerakan pesawat mulai menurun

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, mengatakan sektor penerbangan mulai pulih sejak Juni hingga Agustus 2020. Namun, sayangnya pertumbuhan pada September ini tidak signifikan.

“Sektor penerbangan di Juni, Juli, Agustus meningkat bagus, tetapi September ini berat banget, tidak signifikan dibanding bulan-bulan sebelumnya,” kata Novie dalam webinar 'Intip Jurus Jitu Bandara Atasi Penyebaran Covid19', Kamis (17/9/2020).

1. Penerbangan ke Bali menurun

Sempat Membaik, Sektor Penerbangan Lesu Lagi di SeptemberSuasana Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (Dok.IDN Times/Humas Bandara Ngurah Rai)

Novie mencatat untuk penerbangan ke Bali atau ke Bandara Internasional Ngurah Rai terjadi penurunan sekitar 25 persen dibanding sebelumnya.

"Bali rata-rata 470 movement dan saat libur 500 movement. Tapi saat ini hanya 25 persennya saja," ujar Budi.

Baca Juga: Pemerintah Gagas Bandara Superhub untuk Genjot Ekonomi Indonesia Timur

2. Bagaimana nasib Bandara Soekarno Hatta?

Sempat Membaik, Sektor Penerbangan Lesu Lagi di SeptemberBandara Soetta, Tangerang (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Novie mencatat rata-rata pergerakan pesawat mencapai 450-470 kali dan lebih dari 500 saat libur.

"Kami berharap tren ini tidak pelan dan membutuhkan kerja keras bersama memperbaiki komunikasi publik, paling efektif kepada konsumen dan memberikan image baik kepada masyarakat," ucapnya.

3. Pastikan protokol kesehatan di bandara dan pesawat terjaga

Sempat Membaik, Sektor Penerbangan Lesu Lagi di SeptemberPenumpang berada di dalam pesawat sebelum lepas landas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (9/9/2020)/ ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Novie mengatakan Kementerian Perhubungan selalu patuh terhadap protokol kesehatan seperti yang ditetapkan Satgas Penanganan COVID-19, baik dari bandara hingga pesawat. Ia pun menjamin semua proses selalu diperhatikan mulai dari prosedur, peralatan dan sumber daya manusia.

"Kita sudah melakukan hal-hal yang optimum untuk bisa menjaga kesehatan pada saat penerbangan. Armada pesawat kita rata-rata baru di atas tahun 2.000 sehingga comply terkait sirkulasi udara di dalam kabin. Bagaimana maintenance kita sangat disiplin dan tidak tawar menawar karena alasan safety," kata Novie.

Baca Juga: Ingin Naik Pesawat, Ketahui Risiko dan Cara Melindungi Diri dari COVID

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya