Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. ANTARA/HO-Humas Kemenkeu.
Louisa menjelaskan gelombang 18 Kartu Prakerja ini adalah gelombang pertama yang menggunakan anggaran semester II sebesar Rp10 triliun.
"Pola dan skema pelaksanaan program di semester II ini sama dengan pola dan skema di semester I 2021," kata Louisa.
Sebelumnya pada 17 Juli 2021, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran program Kartu Prakerja 2021 sebanyak Rp10 triliun. Tambahan anggaran itu juga meningkatkan kuota penerima, dari 5,6 juta menjadi 8,4 juta peserta.
"Kami akan tambahkan Rp10 triliun lagi, sehingga program Prakerja tadi bisa menambah jumlah pesertanya dengan tambahan 2,8 juta peserta," kata Sri Mulyani.
Sebelumnya, pemerintah mengalokasikan anggaran Kartu Prakerja Rp20 triliun untuk 5,6 juta peserta. Dengan tambahan tersebut, maka total anggaran Rp30 triliun untuk 8,4 juta peserta.
Kartu Prakerja ini termasuk dalam alokasi perlindungan sosial dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemik COVID-19. Anggaran untuk perlindungan sosial tersebut ditambah sekitar Rp33,98 triliun, dari semula Rp153,86 triliun menjadi Rp187,84 triliun.