Ilustrasi buruh pabrik. IDN Times/Dhana Kencana
Ada 10 faktor yang memengaruhi hukum penawaran. Berikut rincian serta penjelasannya:
1. Harga produk
Harga produk atau barang menjadi salah satu faktor utama dalam hukum penawaran. Apabila harga produk rendah, maka penawaran di pasar pun akan sedikit. Namun, jika harga produk itu tinggi, maka penawaran di pasar pun menjadi banyak.
Naik turunnnya harga produk tidak hanya berpengaruh pada jumlah penawaran, tapi juga memengaruhi laba usaha.
2. Biaya produksi
Biaya produksi suatu produk yang tinggi bisa menyebabkan harga jualnya juga ikut tinggi. Biaya produksi bukan hanya berkaitan dengan bahan baku, tapi juga proses produksi suatu barang dari A-Z.
Mulai dari upah tenaga kerja, penggunaan mesin atau teknologi, pajak, hingga transportasi untuk produksi. Jika biaya produksinya besar, maka perusahaan mungkin akan mengurangi jumlah produksi. Hal itu berakibat jumlah penawaran juga akan menurun.
3. Teknologi
Teknologi bisa memengaruhi jumlah penawaran melalui dua cara, yaitu dengan teknologi, proses produksi bisa makin cepat dan biaya produksi juga bisa lebih murah.
Jika proses produksinya lebih cepat, maka jumlah produk yang dihasilkan akan lebih banyak. Alhasil, tingkat produktivitas sebuah perusahaan akan lebih baik.
4. Pajak
Pajak yang dibebankan kepada perusahaan juga berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Jika jumlah pajak yang dibayarkan sangat besar, maka harga jual produk pun akan besar pula. Alhasil, harga produk menjadi tinggi.
5. Jumlah pesaing
Jangan salah, kompetitor yang menjual produk sejenis juga bisa memengaruhi jumlah penawaran produk kita di pasaran. Makin banyak jumlah kompetitor, maka makin besar pula jumlah produk yang ditawarkan.
Biasanya fenomena ini terjadi saat ada sebuah usaha yang sukses dengan menjual produk tertentu. Lalu, muncul penjual-penjual lain yang ingin memanfaatkan peluang yang sama dengan harga jual yang mirip.
Fenomena itu bisa menyebabkan tingkat persaingan yang ketat, sehingga tiap penjual harus kompetitif dan berlomba-lomba menghasilkan produk yang inovatif dan berkualitas.
6. Ketersediaan sumber daya
Sumber daya, seperti bahan baku dan tenaga kerja juga memengaruhi penawaran. Jika sumber daya tersebut cukup, maka jumlah produk yang dihasilkan pun bisa mencukupi atau bahkan lebih banyak.
Namun, jika sumber dayanya tidak memadai, maka tingkat penawaran juga akan berkurang.
7. Harga barang pengganti
Harga barang pengganti atau substitusi juga berlaku dalam hukum penawaran. Jika muncul barang pengganti dengan harga yang lebih terjangkau, maka penawaran suatu barang pun akan menurun.
Barang pengganti biasanya muncul ketika bahan baku dan biaya produksi untuk menghasilkan suatu barang sedang tinggi. Alhasil, pengusaha menyiasatinya dengan barang substitusi.
8. Faktor non-ekonomi
Faktor non-ekonomi yang memengaruhi jumlah penawaran, misalnya bencana alam, masalah di suatu wilayah tertentu, hingga masalah pribadi penjual.
Meski tidak terlalu signifikan, tapi faktor-faktor ini juga bisa memengaruhi penawaran suatu produk di pasaran.
9. Perkiraan harga masa mendatang
Para penjual biasanya melakukan evaluasi dengan menganalisis bisnisnya. Salah satunya melihat prediksi harga jual barang di masa mendatang.
Dengan harga prediksi tersebut, para penjual biasanya akan memutuskan untuk menyesuaikan jumlah produksi dan stok barang ke depannya.
10. Tujuan perusahaan
Faktor yang satu ini maksudnya jumlah penawaran kembali lagi dipengaruhi oleh tujuan perusahaan tersebut. Misalnya, ada perusahaan yang dibentuk untuk mengutamakan jumlah produksi dibandingkan laba, seperti perusahaan milik negara.
Ada juga perusahaan yang ingin memastikan risikonya tetap kecil supaya operasionalnya tetap aman, sehingga keuntungan tidak menjadi faktor utama. Dengan begitu, setiap tujuan perusahaan bisa memengaruhi jumlah penawaran suatu produk.