Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-10-20 at 15.46.59 (4).jpeg
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • IHSG Indonesia pecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan tembus Rp8.000

  • Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja keras menteri-menteri di bidang ekonomi

  • Prabowo menekankan pentingnya menjaga fundamental ekonomi tetap kuat, terutama dalam produksi dan distribusi pangan, energi, serta pengelolaan air

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia tembus Rp8.000, menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna pada Senin (20/10/2025), tepat setahun pemerintahan Kabinet Merah Putih.

"Indeks Harga Saham Gabungan telah tembus 8.000, tertinggi sepanjang sejarah Republik kita. Ini juga diluar dugaan," ungkapnya.

Orang nomor satu di Indonesia itu memperkirakan, capaian tersebut merupakan hasil kerja keras menteri-menteri di bidang ekonomi.

"Ini juga saya kira akibat kerja keras para menteri-menteri di bidang ekonomi," sebutnya.

Prabowo menekankan, meskipun IHSG mencapai level tertinggi, tidak perlu terlalu fokus pada harga saham. Yang utama adalah menjaga fundamental ekonomi tetap kuat.

"Selalu kita ditakut-takuti bahwa Indeks Harga Saham Gabungan itu mencerminkan kepercayaan investor, kepercayaan pasar kepada kita. Ternyata kita telah mencapai tingkat yang tertinggi. Walaupun saya selalu ingatkan, kita jangan terlalu takut dengan harga-harga saham," paparnya.

Menurutnya, pilar dasar ekonomi yang paling penting adalah pangan, energi, dan pengelolaan air. Pemerintah memastikan produksi dan distribusi pangan berjalan efisien, energi dikelola dengan baik, dan pengelolaan air optimal.

"Tapi yang paling pokok adalah kita harus jamin produksi pangan, distribusi pangan, dan energi, serta pengelolaan air yang baik," tambahnya.

Editorial Team