Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Emas Batangan (https://www.pexels.com/photo/close-up-of-coin-318820/)

Jakarta, IDN Times - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka kembali pada sesi II setelah sempat dihentikan sementara atau trading halt.

Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan trading halt karena IHSG anjlok lebih dari 5 persen.

Namun, setelah dibuka, grafik IHSG malah semakin terjun bebas, dengan pelemahan 395,9 poin atau 6,12 persen ke level 6.076,08.

Saat IHSG anjlok, harga emas mengalami lonjakan. Pada pukul 12.57 WIB, harga emas dunia di pasar spot melonjak 14,66 poin atau 0,49 persen ke level 3.012,71 per troy ounce (toz).

Di Indonesia, harga emas batangan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam mencetak rekor tertinggi sepanjang masa alias all time high (ATH), yakni Rp1,745 juta per gram.

Analis emas dan pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi mengatakan, gejolak dunia menjadi salah satu penyebab terbesar IHSG anjlok. Dia menyebutkan konflik di Timur Tengah kian memanas antara negara barat dengan Yaman (Houthi).

Tak lupa juga perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, juga antara AS dengan Uni Eropa.

“(Perang dagang) ini juga akan menyebabkan inflasi yang cukup tinggi, sehingga akan mempengaruhi investor untuk kembali melakukan pembelian di safe haven, yaitu emas,” ucap Ibrahim dikutip Selasa, (18/3/2025).

Ibrahim memprediksi harga emas dunia bisa menyentuh 3.050 per toz pada April mendatang.

“Kalau di April ini tercapai, kemungkinan besar dalam bulan-bulan berikutnya harga emas dunia akan terus melonjak tinggi, dan akhir tahun di 3.150 akan ter-revisi kembali,” ucap dia.

Editorial Team