Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Daftar Sentimen Pemicu IHSG Anjlok hingga Perdagangan Dihentikan

ilustrasi IHSG (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Pasar modal Indonesia terguncang hari ini setelah perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara atau trading halt lantaran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 5 persen lebih.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus menyatakan, ada beberapa sentimen yang menjadi perhatian investor saham di Indonesia dan menjadi penyebab trading halt tersebut.

Pertama adalah tensi geopolotik yang meningkat karena Vladimir Putin mau perang lebih lama. Kemudian, pembalasan tarif yang lebih besar dari Uni Eropa. Ketiga adanya kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat (AS) yang terus mengalami kenaikan.

"Penerimaan Indonesia yang mengalami penurunan hingga 30 persen yang mengakibatkan defisit APBN melebar sehingga membutuhkan penerbitan utang yang lebih besar dan tentu saja rupiah kian semakin melemah. Hal ini yang berpotensi untuk menyebabkan tingkat suku bunga Bank Indonesia juga akan lebih sulit untuk mengalami penurunan," ujar Maximilianus dalam keterangan resminya, Selasa (18/3/2025).

Lalu adanya penurunan penerimaan pajak hingga 30.19 persen year on year (yoy) yang hanya Rp 269 triliun. Berikutnya ada fefisit APBN Rp31.2 triliun per bulan Februari kemarin dan turunnya belanja pemerintah sebesar 7 persen yang menghasilkan kenaikan utang sebesar 44,77 persen per Januari 2025.

"Semua khawatir bahwa risiko fiskal kian mengalami peningkatan di Indonesia yang membuat banyak pelaku pasar dan investor pada akhirnya memutuskan untuk beralih kepada investasi lain yang jauh lebih aman dan memberikan kepastian imbal hasil. Sehingga saham menjadi tidak menarik, dan mungkin obligasi menjadi piihan setelah saham," tutur Maximilianus.

Sebagai informasi, perdagangan di BEI pada sesi II telah dilanjutkan siang ini. Data RTI menunjukkan, IHSG masih belum bisa bangkit ke zona hijau. IHSG masih terus melemah hingga 395,86 poin atau minus 6,12 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Septi Riyani
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us