Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Intinya sih...

  • PDB Indonesia naik 4 kali lipat menjadi 1,4 triliun dolar AS selama dua dekade terakhir menurut IMF.
  • Jumlah penduduk dengan pendapatan kurang dari 2,15 dolar AS per hari turun 10 kali lipat, menjadi kurang dari 2 persen.

Jakarta, IDN Times - International Monetary Fund (IMF) mencatat selama dua dekade terakhir, Indonesia telah meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4 kali lipat menjadi 1,4 triliun dolar AS. 

"Selama dua dekade terakhir, Indonesia telah mengalami transformasi yang luar biasa. Telah meningkatkan PDB-nya empat kali lipat, menjadi 1,4 triliun dolar AS," ungkap IMF dalam keterangan resminya, dikutip Senin (30/12/2024). 

1. Pendapatan rata-rata pekerja di Jakarta nyaris sama dengan Polandia dan Portugal

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut IMF, jumlah penduduk dengan pendapatan kurang dari 2,15 dolar AS per hari telah menurun 10 kali lipat, menjadi kurang dari 2 persen.

Sementara untuk di Jakarta, pendapatan rata-rata hampir sama dengan Polandia dan tidak jauh berbeda dengan Portugal.

2. IMF puji kepemimpinan Sri Mulyani selama 2 dekade

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (dok. PLN)

IMF mencatat, keberhasilan yang diraih Indonesia bertepatan dengan masa jabatan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Diketahui, pertama kali Sri Mulyani memangku jabatan Menkeu pada 2005, di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kemudian, setelah bekerja sebagai direktur pelaksana di Bank Dunia pada tahun 2010–16, ia kembali ke Indonesia untuk menjadi menteri keuangan di bawah Presiden Joko Widodo. Ia diangkat kembali pada bulan Oktober, ketika presiden ketiga, Prabowo Subianto, mulai menjabat," tulis IMF.

Menurut IMF, Sri Mulyani memainkan peran penting dalam krisis keuangan global hingga pandemik COVID-19. IMF berpendapat, Sri Mulyani mengarahkan Indonesia melewati guncangan ekonomi dan telah menjadi sosok yang menenangkan bagi investor domestik dan asing.

"Ia memperkuat fondasi ekonomi makro negara, memperluas basis pajak, dan membatasi subsidi yang menghabiskan anggaran. Di Kementerian Keuangan, ia menetapkan standar tinggi, menyingkirkan mereka yang malas bekerja," tulis IMF. 

3. Langkah yang dilakukan pemerintah perkuat fondasi ekonomi

sri mulyani (https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Kinerja-APBN-Masih-Terjaga-Baik)

Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, tetapi defisit transaksi berjalan masih menciptakan kerapuhan.

"Kami membutuhkan lebih banyak modal untuk membangun fondasi yang lebih kuat. Kami memiliki tujuan-tujuan tersebut dalam pikiran kami ketika kami membuat kebijakan hilirisasi. Ini bukan sesuatu yang kami lakukan secara tiba-tiba," tegasnya. 

Di sisi lain, pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan infrastruktur, memperbaiki iklim investasi  dengan perubahan pada undang-undang persaingan, ketenagakerjaan, dan lingkungan untuk menciptakan ekosistem yang ramah.

"Kami memberikan insentif pajak dan insentif lainnya kepada perusahaan-perusahaan agar mereka dapat bersaing. Namun, pada saat yang sama kami memberi tahu perusahaan-perusahaan tambang bahwa mereka tidak dapat mengekspor mineral yang belum diolah, dan mereka harus membangun smelter," tuturnya.

Berbagai langkah yang dilakukan pemerintah ini telah berhasil membuat Indonesia menjadi lebih tangguh, dan investor dapat memperoleh keuntungan. 

Editorial Team